Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bus Menggunakan Ban Belakang Ganda?

Kompas.com - 30/05/2020, 09:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus besar yang kerap ditemui di jalan, biasanya dilengkapi jumlah ban yang lebih banyak dari empat roda. Bagian belakang bus menggunakan ban sepasang di masing-masing sisi, kanan dan kiri.

Sasis seperti ini biasanya disebut ban ganda. Konstruksinya karena ada dua ban yang disatukan pada tiap sisinya.

Menggunakan ban model ganda pada bus bukan berarti tanpa alasan. 

Baca juga: Harga Skutik Bekas Usai Lebaran, Yamaha Nmax Kini Rp 18,5 Jutaan

ban belakang busyudha.blogspot ban belakang bus

Prasetyo Adi, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia, mengatakan, penggunaan ban ganda pada bus karena bobot kendaraan dan kapasitas beban dari ban.

“Bagian belakang kendaraan bus memiliki beban yang lebih besar dari depan. Untuk menahan beban itu, makanya dihitung kemampuan dari ban atau rodanya,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, belum lama ini.

Prasetyo juga mengatakan, kalau penggunaan ban tidak menyesuaikan dengan beban yang dibawa, ban akan cepat aus dan mudah meledak. Oleh karena itu, dibuat dua rodanya tiap sisi agar kapasitas beban rodanya sesuai.

Baca juga: Diskon Rp 100 Juta buat Toyota Fortuner Masih Ada

Zulpata Zainal, On Vehicle test PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, distribusi berat pada bus dan truk tidak seimbang, lebih banyak ke belakang.

“Kemampuan satu ban saja masih kurang untuk memikul berat bus. Jadi pada bus atau truk memang perlu dua ban di belakang,” kata Zulpata kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com