Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Diam tapi Mengangkut Muatan, Ban Truk Bisa Bunting

Kompas.com - 27/05/2020, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di masa pandemi virus corona atau Covid-19, sektor logistik dengan kendaraan barang tetap boleh beroperasi. Namun ada kalanya, truk beristirahat di garasi, tidak beroperasi.

Usahakan ketika truk yang sedang beristirahat di garasi, tidak membawa beban yang berat. Jika membawa beban yang berat dan diam dalam waktu yang lama, khawatir ban truk bisa benjol atau bunting.

Jika telanjur bannya rusak, tentunya perusahaan jadi merugi karena harus menggantinya dengan yang baru. Kenapa ban truk yang diam bisa menjadi bunting?

Baca juga: Minyak Dunia Anjlok, Harga BBM Dinantikan Turun

Ban truk kembungTyredekho Ban truk kembung

Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., mengatakan, ban bunting bisa terjadi karena adanya benang di samping ban yang putus atau ada bagian benang yang terpisah (separation) satu sama lain.

“Memikul beban yang berlebihan dengan tekanan udara yang kurang bisa menjadi penyebab dari terpisahnya benang, sehingga ban menjadi gembung,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Selasa (26/5/2020).

Pemisahan antar benang bisa terjadi pada bagian ban seperti samping atau dinding, dekitar bead, maupun bagian telapak. Oleh karena itu, penting menjaga tekanan udara pada ban truk walaupun sedang tidak beroperasi.

Baca juga: Pemudik Dilarang Balik, Ini Sanksi Masuk Jakarta Tanpa SIKM

Selain itu, Bambang Widjanarko, Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah & DI Yogyakarta, mengatakan, beban yang berat akan menekan ban pada satu titik.

“Nanti ketika kembali berjalan, titik tersebut yang akan kembung. Sebaiknya jika truk terpaksa diam lebih dari dua hari, lebih baik muatannya diturunkan saja,” ucap Bambang kepada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com