Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk bila Ban Kekurangan atau Kelebihan Udara

Kompas.com - 25/05/2020, 10:31 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil jadi lebih lama terparkir semenjak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Salah satu dampak dari mobil yang jarang digunakan adalah tekanan udara pada ban menjadi berkurang.

Tekanan udara yang kurang dapat memberikan perubahan pada ban. Bentuk ban bisa menjadi lebih lonjong atau permukaannya datar. Ban yang sudah berubah bentuk akan membuat kendaraan jadi lebih sulit dikendalikan.

Baca juga: Ban Mobil Butuh Dipersiapkan Selama Parkir Lama saat PSBB

"Kalau dalam waktu yang lama ban terpasang di mobil dalam keadaan kurang angin, akhirnya steel belt dari bahan ban tertekuk dan membuat permukaannya datar. Ini biasanya disebut flat spot," ujar Zulpata Zainal, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ilustrasi ban benjoldavinadiaries.com Ilustrasi ban benjol

Zulpata menambahkan, ketika mobil dilakukan pengereman mendadak pada kecepatan tinggi atau hard braking, dengan kendaraan tanpa dilengkapi ABS, maka akan terjadi keausan pada roda depan. Gejala ini disebut juga dengan spot wear.

"Jika tekanan angin pada ban kurang dan dipakai terus-menerus, akan ada perubahan bentuk lain pada bagian samping sisi dalam dan luar karena terjadi keausan," kata Zulpata.

Sedangkan ketika tekanan angin terlalu tinggi, lanjutnya, keausan bakal terjadi di tengah ban.

Baca juga: Begini Cara Memperbaiki Flat Spot pada Ban Mobil

Untuk mengembalikan ban menjadi bulat kembali, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama ialah mengisi tekanan angin ban sekitar 44 psi dan dijalankan beberapa kilometer.

Jika sekiranya bentuk ban telah kembali normal, sesuaikan tekanan anginnya kembali dengan anjuran pabrikan.

"Hal lainnya, lakukan spooring dan balancing guna memeriksa dan membenarkan telapak ban," ujar Zulpata.

Apabila perubahan pada ban tidak segera diperbaiki, maka perubahan tersebut bakal terjadi permanen atau selamanya. Sehingga, satu-satunya solusi adalah mengganti ban dengan yang baru.

"Dampak dari perubahan bentuk pada ban ialah pengendalian kendaraan akan menjadi sulit khususnya saat bermanuver. Daya pengereman juga akan berkurang, sehingga berpotensi untuk mengakibatkan kecelakaan," kata Zulpata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau