Arus Balik, 55.776 Kendaraan Masuk Jakarta di Hari Kedua Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 55.776 unit kendaraan menuju Jakarta melalui arah timur, barat, dan selatan pada hari kedua Lebaran 2020, Senin (25/5/2020).

"Untuk distribusi lalu lintas menuju Ibu Kota sebesar 33,3 persen dari arah timur, 30,7 persen dari arah barat, dan 36 persen dari arah selatan," jelas Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, melalui siaran resmi, Selasa (26/5/2020).

Baca juga: Habis Mudik, Catat Syarat Kendaraan Bisa Kembali ke Jakarta

Dok. PT Jasa Marga (Persero) Situasi lalu lintas kendaraan yang melintas di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama 2.

Adapun, lalin menuju Jakarta dari arah timur merupakan kontribusi dari dua gerbang tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama, yaitu GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan yang meninggalkan Jalan Tol Trans Jawa serta GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan yang meninggalkan jalan tol Cipularang-Padaleunyi.

Rinciannya, jumlah kendaraan yang melintas melalui GT Cikampek Utama 2 sebanyak 9.446 unit.

Baca juga: Begini Cara Mendapatkan Surat Izin Keluar Masuk Jakarta

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Petugas melakukan pemeriksaan pada H-1 Lebaran di check point penyekatan pertama di ruas tol Jakarta - Cikampek Km 31, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020). Larangan diberlakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 melalui Operasi Ketupat 2020. Kendaraan pribadi baik motor atau mobil dan kendaraan umum berpenumpang dilarang keluar dari wilayah Jabodetabek.

Dari arah barat, Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Cikupa sebanyak 17.098 unit.

Sementara jumlah kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Ciawi 2 tercatat sebesar 20.085 unit.

"Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19, dengan tidak mudik dan tidak piknik di Lebaran Tahun 2020. Selain itu batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah," kata Dwimawan.