Mobil Baru Daihatsu 2020 Hanya Ayla dan Sirion

JAKARTA, KOMPAS.com – Virus corona atau Covid-19 bukan hanya berdampak buruk pada penjualan kendaraan secara keseluruhan. Pandemi ini juga membuat agen pemegang merek (APM) harus mengubah strategi pemasaran tahun 2020, khususnya dalam peluncuran kendaraan baru.

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, perusahaan memutuskan untuk tidak meluncurkan model baru lagi tahun ini.

Menurutnya, kehadiran mobil baru pada kondisi saat ini kurang tepat. Amelia berujar, pihaknya memilih memaksimalkan stok mobil yang sudah ada.

Baca juga: Penyedia Jasa Truk Towing Menolak Jika Disewa oleh Pemudik

ADM Peluncuran Daihatsu Ayla dan Sirion terbaru, Kamis (19/3/2020) dilakukan melalui live streaming akibat penyebaran virus Corona. Pembaruan di kedua model terbilang minim namun diharapkan dapat memacu pasar LCGC dan Hatchback yang melambat akibat kondisi ekonomi dan global. Foto : ADM

Seperti diketahui, tahun ini PT ADM baru meluncurkan dua model baru lewat acara peluncuran secara virtual pada Maret 2020. Kedua model tersebut adalah New Ayla dan New Sirion.

“Daihatsu belum berencana untuk mengeluarkan model baru. Baik itu yang diluncurkan secara virtual maupun secara offline,” ucap Amelia, dalam konferensi video belum lama ini.

“Kami sudah selesai dengan New Ayla dan New Sirion, jadi tidak berencana mengeluarkan mobil baru yang lain,” katanya.

Baca juga: Slipstream, Cara Bodoh dan Bahaya Bila Dilakukan di Jalan

ADM Peluncuran Daihatsu Ayla dan Sirion terbaru, Kamis (19/3/2020) dilakukan melalui live streaming akibat penyebaran virus Corona. Pembaruan di kedua model terbilang minim namun diharapkan dapat memacu pasar LCGC dan Hatchback yang melambat akibat kondisi ekonomi dan global. Foto : ADM

Amelia menambahkan, selama masa PSBB di Jabodetabek, banyak diler dan pabrik harus tutup. Suplai dari pabrik saat ini sifatnya hanya menghabiskan sisa produksi pada April lalu.

Sementara jika tidak ada permintaan, pabrik tidak akan melakukan produksi untuk menjaga keseimbangan stok produk dengan penjualan.

“Saya rasa penjualan retail sales pada Mei akan turun di atas 40 persen dari bulan sebelumnya, whole sales malah lebih parah 0 unit, ini karena selama Mei operasi pabrik dihentikan,” ujar Amelia.