Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Nekat Mudik Diprediksi Meningkat, Polri Perketat Penjagaan

Kompas.com - 14/05/2020, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono memprediksi arus lalu lintas kendaraan bermotor jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah bakal mengalami peningkatan, meski sudah ada imbauan pembatasan aktivitas.

Termasuk di dalamnya, sebagian warga atau pengendara yang tetap mencoba menerobos brikade penjagaan petugas kepolisian supaya bisa melakukan perjalanan mudik.

"Oleh karenanya, kami membuat langkah untuk memperkuat titik sekat-sekat maupun check point yang ada. Kini, ada penebalan di titik tertentu untuk memaksimalkan peran petugas di situ," kata Istiono, Rabu (13/5/2020).

Baca juga: Denda dan Sanksi Pelanggaran PSBB Jakarta Segera Diterapkan

Petugas memeriksa kendaraan roda empat di Jalan tol Jakarta - Cikampek Km 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Penyekatan akses transportasi di tol Jakarta - Cikampek tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar Petugas memeriksa kendaraan roda empat di Jalan tol Jakarta - Cikampek Km 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Penyekatan akses transportasi di tol Jakarta - Cikampek tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

Istiono mengungkapkan, salah satunya ialah titik check point yang berada di Pintu Tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Hal ini diputuskan berdasarkan pertimbangan efektivitas dan proyeksi arus.

"Kemudian, kita lakukan supaya pengelolaan manajemen lalu lintas lebih nyaman, baik dari sisi petugas maupun alur putar arahnya. Koordinasi antara Mabes Polri dengan Polda lain sampai ujung tombak pelaksana, sudah berperan optimal," ujarnya.

Tidak hanya itu, tim khusus untuk menjaring penyedia jasa travel gelap juga digiatkan. Sehingga, harapan pemerintah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) pada periode Lebaran bisa terlaksana optimal.

Baca juga: Begini Aturan Bawa Penumpang Mobil Saat Mudik Lokal di Jabodetabek

Petugas melakukan pemeriksaan di check point penyekatan pertama di ruas tol Jakarta - Cikampek Km 31, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Larangan mudik mulai diberlakukan pemerintah mulai 24 April 2020 pukul 00.00 WIB untuk mencegah penyebaran Covid-19 melalui Operasi Ketupat 2020. Kendaraan pribadi baik motor atau mobil dan kendaraan umum berpenumpang dilarang keluar dari wilayah Jabodetabek.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Petugas melakukan pemeriksaan di check point penyekatan pertama di ruas tol Jakarta - Cikampek Km 31, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Larangan mudik mulai diberlakukan pemerintah mulai 24 April 2020 pukul 00.00 WIB untuk mencegah penyebaran Covid-19 melalui Operasi Ketupat 2020. Kendaraan pribadi baik motor atau mobil dan kendaraan umum berpenumpang dilarang keluar dari wilayah Jabodetabek.

Untuk diketahui, selama 18 hari dilaksanakan Operasi Ketupat 2020, petugas telah berhasil meminta 40.856 kendaraan yang berupaya melakukan perjalanan mudik untuk putar balik.

Disebutkan, sebagian besar kendaraan ialah mobil pribadi. Adapun wilayah yang paling banyak berkontribusi adalah kendaraan-kendaraan yang ingin keluar Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com