JAKARTA, KOMPAS.com - Monas menjadi salah satu kawasan favorit sejumlah bikers melakukan aksi menikung miring, atau cornering dalam kecepatan tinggi. Aksi pengendara motor banyak gaya ini, dilakukan di tikungan, kawasan Ring 1 Jakarta, dekat dengan Istana Negara
Tidak jarang, hal tersebut menimbulkan insiden kecelakaan bagi para pengendara sepeda motor dan orang di sekitar.
Trainer Yamaha Academy On Road dan Off Road, Setyo Sukaryo, angkat bicara, menurutnya aksi ini terjadi karena banyak rider yang memiliki energi berlebih, tetapi tidak memiliki tempat atau fasilitas yang murah untuk meluapkannya.
“Pada akhirnya fasilitas publik yang menjadi korban dan digunakan untuk cornering,” ujar Setyo kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Jalan Lurus dan Tikungan yang Mulus Menjadi Spot Favorit Cornering
Head of Safety Riding Promotion, Agus Sani mengatakan, akibat aksi menikung miring atau meniru pebalap di sirkuit ini banyak pengendara lain yang menjadi korban.
“Kasus cornering ini sebenarnya sudah sering terjadi dan banyak memakan korban. Kebanyakan dari mereka yang melakukan sebenarnya hanya ingin menyalurkan hobi balapnya, namun karena tidak paham dan tempat yang memadai jadi disalurkan di jalan raya,” kata Agus.
Baca juga: Pilihan Baru Helm dari Bahan Serat Karbon
Masalahnya, banyak aksi cornering yang dilakukan para bikers itu asal atau tidak paham cara yang benar. Kondisi ini justru bisa menimbulkan kecelakaan.
Agus melanjutkan, “Cornering itu bukan hal yang sembarangan. Ini harus diawasi oleh orang yang profesional karena ada trik khusus, dan cara yang aman dilakukan saat ingin cornering.”
Senada dengan Agus, Setyo juga menjelaskan bahwa cornering membutuhkan skill dan teknik khusus.
“Ketika cornering harus menggunakan safety line bukan racing line. Kemudian kurangi kecepatan sampai dengan kecepatan aman sebelum melakukan cornering, dan tidak disarankan mengoprasikan kopling dan rem. Tentunya bukan di jalan raya, tapi di sirkuit,” kata Setyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.