Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Corona, Sopir Bus AKAP Dirumahkan dan Hanya Dapat Rp 600.000 per Bulan

Kompas.com - 19/04/2020, 16:22 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dengan berkurangnya jumlah perjalanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) maupun bus pariwisata selama pandemi corona. Omzet sejumlah perusahaan otobus (PO) pun diklaim mengalami penurunan drastis.

Para pengusaha terpaksa melakukan opsi pemutusan hubungan kerja (PHK), bagi karyawan-karyawannya.

Sedangkan bagi sopir dan kernet untuk sementara dirumahkan hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

Baca juga: Begini Bocoran Tampang Nissan X-Trail Terbaru

“Kalau sopir dan kernet bisa dirumahkan dulu, tapi karyawan kantor tidak bisa, karena kantor harus tetap beroperasi,” ucap Anthony, kepada Kompas.com (19/4/2020).

“Karena status sopir itu kalau di tempat kami adalah pekerja harian lepas. Kalau tidak jalan, ya tidak ada bayaran. Kernet juga sama seperti itu,” katanya.

Anthony mengatakan, tidak ada pengurangan honor bagi para sopir dan kernet. Namun selama pandemi, jumlah perjalanan mereka dikurangi dari biasanya.

Baca juga: Murah Meriah, Bikin Suzuki Jimny Terbaru Jadi Katana Lawas

“Kalau di tempat saya ada sekitar 60 sopir dan kernet, biasanya sebulan mereka bisa lakukan 20 trip pulang-pergi (PP). Sekarang mereka digilir, masing-masing jadi 2 trip PP saja sebulan,” ujar Anthony.

“Honor untuk sopir Rp 300.000 per trip, kalau biasanya dikalikan 20 perjalanan, bisa bawa pulang Rp 6 juta. Sekarang cuma 2 trip, berarti Rp 600.000 sebulan. Sementara kernet lebih kecil, sekitar Rp 150.000 per trip,” katanya.

Anthony juga menambahkan, gaji sopir dan kernet tidak ditentukan berdasarkan kelas-kelas bus. Namun ditentukan berdasarkan prestasi dan PO bus yang mempekerjakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau