Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Corona, Pabrik Isuzu Indonesia Kurangi Kapasitas Produksi

Kompas.com - 02/04/2020, 14:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tengah melakukan berbagai penyesuaian aktivitas produksi dan bisnis, imbas wabah virus corona alias Covid-19.

Kini, agen pemegang merek Isuzu di Indonesia tersebut harus rela mengurangi jam kerja karyawan baik di pabrik manufaktur, kantor pusat, maupun diler. Sehingga, jumlah hari kerja produksi kendaraan menjadi satu shift.

"Jadwal produksi kami sesuaikan, baik dari segi jumlah unit produksi maupun waktu produksinya imbas wabah covid-19 ini. Bulan April 2020, kami mengurangi output produksi dengan manufacturing operation tetap satu shift kerja," kata Attias Asril, GM Marketing PT IAMI saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Imbas Corona, Honda Stop Sementara Produksi Mobil di RI

Ekspor perdana Isuzu TragaRuly Kurniawan/Kompas.com Ekspor perdana Isuzu Traga

"Penyesuaian produksi sudah selesai, kegiatan pabrik lebih ke proses maintenance yang tidak memerlukan banyak pekerja," lanjutnya.

Meski demikian, Attias menyebut bahwa pasokkan unit untuk pasar domestik masih terpenuhi. Sementara terkait kegiatan ekspor, terhambat oleh kebijakan negara tujuan yang juga sedang menerapkan pembatasan aktivitas.

"Untuk kantor pusat, kami bekerja dengan sistem split team, yaitu bergantian atara work from home (WFH) dan work from office (WFO), guna mengurangi jumlah orang dalam satu ruangan. Ini sebagai langkah penerapan social distancing," ujar Attias.

Baca juga: Imbas Corona, Daihatsu Pangkas Produksi Hanya 1 Shift

Bengkel Isuzudok.Isuzu Bengkel Isuzu

Adapun kegiatan bisnis sendiri, masih berjalan cukup normal meski konsumen diimbau untuk melakukannya dari jarak jauh atau secara online. Terkait servis unit, Isuzu juga mengandalkan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) sebagai layanan home service.

"Saya belum bisa mengatakan penjualan di Maret 2020 (karena belum direkap). Namun memang pada bulan itu, efeknya mulai terasa dibanding periode Januari-Februari 2020. Jadi, penjualan setelah Maret perlu diantisipasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com