JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap jenis mobil mempunyai perlakuan yang tidak sama, dalam melakukan perawatan termasuk dalam hal pengencangan baut pelek.
Seperti mengencangkan baut pelek pada mobil pribadi dengan kendaraan angkutan berat jelas tidak sama perlakuannya.
Meski terkesan sepele, tetapi jika salah dalam melakukannya bukan tidak mungkin akan merusak komponen mobil. Seperti baut menjadi slek, bearing rusak, hap roda, bahkan juga kerusakan pada peleknya.
Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi mengatakan, untuk mobil yang digunakan sehari-hari atau mobil kecil cara mengencangkannya cukup menggunakan tangan saja.
Baca juga: Ini Motor Sport Kaburator Bekas yang Masih Dicari Konsumen
“Saat mengencangkan baut pelek untuk kendaraan kecil idealnya memang menggunakan kunci momen 1050 kgf, tapi kalau tidak ada bisa menggunakan tenaga tangan,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Didi tidak menyarankan pengencangan baut pelek menggunakan kaki. Hal ini dikarenakan jika menggunakan tenaga kaki berpotensi membuat baut bisa menjadi slek.
“Kalau menggunakan kaki bisa terjadi over torque atau kelebihan gaya, maka perlu dihindari menggunakan kaki untuk mengencangkan baut pelek mobil kecil,” ucapnya.
Didi menambahkan, perlakuan mengencangkan pelek ini memang berbeda dengan kendaraan untuk angkutan atau kendaraan berat.
Baca juga: Ini Motor Sport Bekas yang Masih Banyak Dicari Pembeli
Jika mengencangkan baut pelek memang disarankan menggunakan kaki yang biasanya disambung menggunakan pipa besi agar lebih ringan saat mengencangkannya.
“Kalau untuk kendaraan berat itu kan momennya berbeda, jadi memang harus menggunakan kaki. Kalau hanya menggunakan tenaga tangan tidak akan kuat kadang pakai mesin impact atau alat khusus,” ujarnya.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna juga menyarankan, untuk mengantisipasi baut menjadi slek saat mengencangkan baut mobil pertama menggunakan cara manual. Caranya, yakni memutar baut pelek dengan tangan sampai baut tidak bisa diputar.
“Kalau sudah baru menggunakan mesin impact, tapi posisi ban masih menggantung. Itu sudah kencang tapi belum sesuai, baru menggunakan kunci momen, tetapi posisi ban harus sudah menapak,” katanya.
Baca juga: Daftar Aksesori Yamaha 125Z yang Harganya Setara 1 Unit Motor
Jika terlalu kencang, lanjut Suparna, bisa menyebabkan deformasi atau perubahan bentuk dari bautnya.
“Bisa saja baut roda menjadi terpuntir, padahal baut sudah lemah. Walaupun kelihatan kencang, tapi kalau mau yang pas kekencangannya harus pakai kunci momen,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.