JAKARTA, KOMPAS.com - Pada awal kemunculannya, para operator atau pemilik aplikasi ojek online, Gojek dan Grab, mencoba menciptakan transportasi ojek dengan layanan lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya.
Salah satu pembedanya, setiap konsumen yang memesan Gojek atau Grab bike dari aplikasi, akan memperoleh masker dan penutup kepala, secara cuma-cuma, alias gratis.
Namun, fasilitas masker dan penutup kepala gratis ini, ternyata semakin dilupakan. Hanya bertahan selama beberapa tahun saja.
Sekarang, relatif sudah jarang ditemukan pengemudi ojek online yang menawarkan masker dan penutup kepala pada pelanggannya.
Baca juga: Tarif Ojek Online Naik, YLKI Minta Ada Peningkatan Pelayanan
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, mengatakan, operator aplikasi atau aplikator seharusnya menyediakan fasilitas-fasilitas yang sebelumnya sudah diberikan untuk konsumen.
"Tidak ada kompromi untuk masalah safety di motor, kalau kita lihat korban kecelakaan motor ini masih jauh lebih besar dari virus Corona. Lalu, saat awal-awal masker dan tutup kepala diberikan, kini tidak," ujar Tulus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Tulus menambahkan, selain masker dan tutup kepala, sebaiknya aplikator juga meningkatkan fasilitas lainnya, seperti menyediakan jas hujan yang layak.
Baca juga: Bawa Helm Sendiri Saat Naik Ojek Online, Ingat Aturan SNI
Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono, mengatakan, virus Corona dapat menyebar melalui interaksi melalui udara yang dapat terjadi di mana pun.
Hendaknya, perlu diantisipasi sejak awal, khususnya pada kota-kota besar seperti di DKI Jakarta.
"Ketersediaan masker khusus kesehatan juga merupakan bentuk tanggung jawab dari operator terhadap mitra pengemudi maupun pengguna aplikasi," kata Igun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.