JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyadari wabah virus corona (Covid-19) punya dampak negatif terhadap pertumbuhan pasar otomotif di dalam negeri.
Pembatasan aktivitas produksi kendaraan serta melemahnya daya beli masyarakat menjadi dasar alasan utamanya. Selain, otomotif bukan berstatus kebutuhan primer, tapi hanya tersier dalam kehidupan manusia.
"Terlebih saat ini ada imbauan untuk membatasi aktivitas (social distancing) dan kerja dari rumah (work from home). Semua tentu patuh terhadap anjuran pemerintah. Kantor Gaikindo saja tutup," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Baca juga: Imbas Corona, Polisi Berikan Toleransi Masa Perpanjangan SIM
Meski demikian, Jongkie belum bisa memperkirakan besaran penurunan pasar otomotif atas ancaman virus corona. Pun dengan penjualan kendaraan pada tahun ini.
"Tidak ada yang bisa tahu wabah ini akan selesai sampai kapan. Jadi belum bisa dipastikan. Tentu, kita akan terus pantau termasuk informasi lanjut dari pemerintah," ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum gaikindo Yohannes Nangoi menyebut bahwa dampak dari virus corona tidak akan langsung mempengaruhi industri otomotif.
"Sejatinya, ini tidak berpengaruh secara langsung ke industri otomotif, tapi ke sektor-sektor pendukungnya lebih dahulu. Kita masih lihat perkembangannya seperti apa. Harapan kami, isu ini bisa cepat berlalu," katanya.
Baca juga: Kenapa Bus Baru Menyalakan AC Ketika Mesin Hidup?
Untuk diketahui, awal 2020 ini, Gaikindo menargetkan pertumbuhan penjualan mobil di pasar domestik mampu mencapai 1,05 juta atau naik 5 persen dari pencapaian 2019.
Namun pada Januari 2020, penjualan secara wholesales mengalami penurunan 2,44 persen dibanding tahun sebelumnya, 80.424 unit. Pelemahan tersebut belum kunjung turun pada Februari 2020 yang hanya mampu mencetak penjualan 79.572 unit.
"Cukup wajar karena pasar sedang mengalami gejolak. Tiga diantaranya ialah ketidakpastian pasar akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, adanya ancaman penyebaran wabah virus corona, serta banjir di berbagai wilayah Indonesia," kata Nangoi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.