Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Driver Ojol, Penumpang Duduknya Jauh sampai Tak Mau Pegang Helm

Kompas.com - 24/03/2020, 16:22 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus covid-19 atau corona membuat banyak pihak lebih berhati-hati saat naik kendaraan umum, tak terkecuali yakni para penumpang ojek online (ojol).

William Ticoalu, pengendara Grab, mengatakan, sejak merebaknya wabah virus corona perilaku penumpang ojol ikut berubah.

Baca juga: Pekan Pertama WFH Penghasilan Ojol Turun Drastis

"Apalagi semenjak social distancing, ada yang duduknya jauh banget sampai di behel belakang. Ya saya sih ngerti ya, tapi kan bawa motornya jadi tidak enak," kata William kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Pengemudi ojek online memakaikan helm kepada penumpangnya di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek online memakaikan helm kepada penumpangnya di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.

Selain penumpang yang jaga jarak, tak sedikit juga kata William yang sampai tidak mau memegang pengikat helm sendiri karena takut virus bukan karena tidak bisa membuka clip on.

"Ada yang sampai minta dibukakan helm karena tidak mau menyentuh helmnya. Saya waktu itu perempuan yang begitu," katanya.

Baca juga: Diberi Kelonggaran Kredit, Asosiasi Ojol Minta Aturan Teknisnya

Syahroni Mukti Ali, pengendara Gojek, mengatakan, saat ini hampir selalu penumpang menanyakan masker dan helm.

"Konsumen nanya helmnya bersih atau tidak, makanya saya selalu pakai sarung. Itu pun banyak yang juga tidak percaya, terus saya jelasin saya rajin cuci, makanya helm saya sarungin dan setelah dipakai disarungin lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau