JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pekan lalu pemerintah sudah mengimbau untuk tidak melakukan aktivitas luar ruang atau work from home (WFH) untuk mencegah penularan virus covid-19 atau corona.
Namun imbauan itu belum bisa dilakukan secara menyeluruh, karena ada sebagaian yang mengantungkan nafkah dari pekerjaan luar ruangan. Salah satunya adalah para pengendara ojek online (ojol).
William Ticoalu, pengendara Grab, mengatakan, dia termasuk yang bandel dengan adanya imbauan berdiam diri di rumah. Namun saat bekerja dia tetap patuh pada protokoler keselamatan yang disarankan pemerintah.
Baca juga: Pekan Pertama WFH Penghasilan Ojol Turun Drastis
"Saat bawa penumpang saya tetap proteksi diri pakai masker, dan mengusahakan tidak bersentuhan, dan paling penting, maaf kita tidak ngobrol dengan penumpang," kata William kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).
Jika sudah sampai tempat tujuan dan penumpang membayar pakai uang tunai, kata William, maka dia langsung memakai hand sanitizer atau kalau mencuci tangan.
"Saya selalu bawa hand sanitizer sendiri di tas, kalau habis menerima uang langsung membersihkan diri," katanya.
William mengatakan, da sudah menyetok masker dan hand sanitizer sejak sebelum pandemi wabah virus corona mulai menyebar. Apalagi katanya, saat ini operator belum memberikan masker.
"Saya sudah menyetok masker. Waktu orang belum tanggap masker dan hand sanitizer saya selalu bawa. Saya sih tidak musiman. Harga masker saya masih harga lama Rp 30.000 isi 60 buah," katanya.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Begini SOP Diler Mobil saat Servis di Rumah
Senada dengan rekannya dari Grab, Syahroni Mukti Ali pengendara Gojek, mengatakan, sebelum ada imbauan social distancing, dia sudah meminta perlengkapan standar kenyamanan buat penumpang seperti masker dan jaring kepala.
"Sebelum social distancing saya sudah minta di kantor Gojek di BSD. Soalnya kustomer memang banyak yang minta. Makanya kemarin beberapa driver minta masker sama hand sanitizer tapi Gojek belum siap," katanya.
Menurutnya, selain masker dan penutup kepala penting juga untuk menjaga kebersihan jaket dan helm. Karena itu dia juga rajin mencuci jaket dan menyarungkan helm ketika tidak ada konsumen.
"Kalau jaket tidak komentar yang penting kita bersih. Tapi kalau helm iya, konsumen nanya helmnya bersih atau tidak, makanya saya selalu pakai sarung. Setelah dia pakai saya balikin lagi ke sarung," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.