Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Yamaha Scorpio Tangki Kotak Jadi Incaran Pembeli

Kompas.com - 06/03/2020, 12:53 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- PT Yamaha Motor Manufacturing Indonesia (YMMI) sudah menghentikan produksi Yamaha Scorpio. Produk terakhir yang dikeluarkan, yaitu di 2015 atau yang dikenal dengan Scorpio New.

Kuda besi dengan kubikasi paling besar waktu itu yakni 225 cc bertahan selama 13 tahun sejak pertama kali dikeluarkan pada 2002.

Kali pertama dihadirkan di Indonesia, motor dengan sebutan kalajengking itu statusnya masih CBU (Completely Built Up) Jepang.

Motor didatangkan secara utuh dari Jepang dan dipasarkan di Indonesia. Model pertama yang hadir adalah dengan bentukan mirip RX-King.

Bentuk tangkinya kotak khas RX-King, kemudian menggunakan lampu oval yang sama dengan motor raja tersebut.

Baca juga: Sudah Tak Diproduksi Lagi, Onderdil Yamaha Scorpio Sulit Dicari?

Kemudian untuk buritan menggunakan lampu sama dengan Yamaha FIZR lampu sein yang menyatu dengan lampu belakang.

Mekanik tengah melakukan perbaikan Yamaha Scorpio di Bengke ASICS di Tohudan, Karanganyar, Jawa Tengah.Ari Purnomo Mekanik tengah melakukan perbaikan Yamaha Scorpio di Bengke ASICS di Tohudan, Karanganyar, Jawa Tengah.

Memiliki bentuk tangki kotak itu kemudian banyak yang menyebutnya dengan Scorpio tengki (tangki) kotak (Steko). Motor dengan kapasitas silinder 225 cc juga dikenal dengan Scorpio G.

Ketua Umum Adventure Scorpio Indonesia Club Surakarta (ASICS), Patrice Haryanto mengatakan, Scorpio pertama atau CBU itu hadir selama tiga tahun, yakni mulai 2002 sampai dengan 2004.

Berstatus masih CBU, pria yang akrab disapa Lik Totok mengatakan, maka tidak heran jika kualitas untuk Scorpio G juga lebih bagus. Makanya, tidak heran jika sampai sekarang pun Scorpio Steko ini masih banyak diburu.

Baca juga: Kenapa Yamaha Scorpio Banyak Dicari dan Harga Bekasnya Tembus Puluhan Juta Rupiah?

Baik oleh para pencinta motor atau mereka para kolektor yang ingin menambah koleksi motor berjuluk kalajengking ini.

“Kalau yang pernah saya tahu harganya bisa mencapai Rp 20 juta, dan yang paling rendah adalah harganya Rp 13 juta,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

Berkat kualitas yang lebih bagus tersebut, maka tidak heran jika untuk harga sparepartnya pun juga lebih mahal dibandingkan dengan banderol onderdil untuk keluaran yang lebih muda.

Selain itu, untuk mendapatkan sparepart baru juga tidak mudah.

Yamaha Scorpio G yang ditawarkan di OLX dengan harga Rp 30 juta (foto layar OLX)istimewa Yamaha Scorpio G yang ditawarkan di OLX dengan harga Rp 30 juta (foto layar OLX)

“Sparepart asli setiap generasinya saja beda jauh jelas mahal yang G, tapi susah untuk cari yang baru sekarang paling copotan,” ujarnya.

Setelah itu, Yamaha Scorpio diproduksi di Indonesia dan statusnya menjadi Completely Knock Down (CKD).

Berubah status produksi ini kualitas dari bahan pun dirasa juga sudah mulai berubah tidak seperti dengan CBU.

“Yang awal namanya Scorpio G kalau kami menyebutnya Getter. Kemudian keluaran tahun 2005-2006 itu G1, 2007-2010 Scorpio G2, dan yang terakhir mulai dari 2010 sampai 2015 Scorpio New,” katanya.

Baca juga: Selain RX-King, Harga Yamaha Scorpio Juga Tembus Puluhan Juta Rupiah

Lik Totok begitu ia akrab disapa menambahkan, dari awal produksi sampai dengan yang terakhir paling bagus memang rakitan awal yakni mulai dari 2002 sampai dengan 2005.

“Saya sudah tujuh kali berganti motor (Scorpio) dengan tahun yang berbeda-beda cuma yang 2002 sampai dengan 2005 yang paling joss,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com