JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa titik di Jakarta kembali digenangi banjir, Minggu (23/2/2020). Kondisi ini membuat sejumlah kendaraan terpaksa menerjang banjir, walaupun berisiko merusak komponen mobil.
Salah satu komponen yang rentan mengalami kerusakan adalah transmisi matik. Gejalanya dapat dirasakan usai melewati genangan air, apabila laju mobil terasa agak tertahan saat melaju, bisa jadi ada air yang masuk ke dalam bagian transmisi.
“Mobil terasa ngeden, putaran mesin sudah tinggi, tapi lajunya segitu-segitu saja, bisa jadi oli transmisi sudah tercampur air,” ucap Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).
Baca juga: Bahas Kelebihan Spion Pintar di SUV Murah Suzuki XL7
Deni mengatakan, girboks transmisi matik memanfaatkan kampas kopling untuk menggerakkan planetary gear saat berpindah gigi.
Saat kampas kopling tercampur air, gesekan antara komponennya menjadi selip, bahkan tidak menggigit.
“Material kampas kopling itu jadi lembek ketika basah terkena air, makanya cengkeraman kampas jadi lemah,” katanya.
Baca juga: Apa Benar Panther Sudah Stop Produksi? Ini Jawaban Isuzu
Ia menjelaskan, ketika mesin menyala dan tuas transmisi berada di posisi D, kopling akan berputar mengikuti irama putaran mesin, dan akan meneruskan gerakannya pada planetary gear.
Namun, lemahnya cengkeraman kopling membuat komponen tersebut tak mampu menggerakkan planetary gear sehingga membuat laju mobil tertahan.
“Tentu harus dicek lebih detail, tapi biasanya harus ganti oli matik, dikuras lebih baik. Sekalian juga mengecek seal transmisi, mungkin sudah waktunya untuk diganti,” ujar Deni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.