JAKARTA, KOMPAS.com- Kecelakaan bus pariwisata PO Purnamasari dengan nomor polisi E 7508 W yang menewaskan delapan penumpang seolah menambah daftar panjang kecelakaan yang melibatkan moda transportasi umum tersebut.
Sebelum PO Purnamasari juga pernah terjadi kecelakaan maut yang lebih parah juga menimpa bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang.
Bus tersebut masuk jurang dan mengakibatkan sebanyak 35 penumpang meninggal dunia, termasuk sang sopir meninggal dunia. Kondisi medan perbukitan hingga rem blong sering sering disinyalir menjadi salah satu penyebabnya.
Berikut deretan kecelakaan bus yang pernah terjadi dan menyebabkan korban jiwa.
Bus pariwisata PO Purnamasari dengan nopol E 7508 W mengalami kecelakaan di kawasan Kampung Nagrog, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Sabtu (18/1/2020). Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 17.35 WIB menyebabkan sedikitnya 8 penumpang meninggal dunia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga menjelaskan, kecelakaan berawal saat bus berpenumpang 58 wisatawan itu berangkat menuju Depok dari Gunung Tangkuban Perahu, Bandung.
Baca juga: Bus Pariwisata yang Rengut 8 Nyawa di Subang, Hasil Modifikasi
Namun saat di perjalanan di wilayah Subang, bus yang melaju dengan kecepatan sedang itu terguling di jalan dengan kondisi turun dan meniikung.
"Kendaraan datang dari Bandung, menuju Subang, di saat kondisi menurun ada tikungan ke kiri, kendaraan tak terkendali dan terguling ke kanan ke bahu jalan," tuturnya.
Akibatnya, delapan orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan ini, sedangkan lima orang mengalami luka berat. Petugas yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng, Subang.
Sementara, 15 korban luka ringan dibawa ke Puskesmas Ciater dan Jalan Cagak. Saat ini Polisi masih melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan.
Menjelang tutup tahun, bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang mengalami kecelakaan para. Bus yang mengangkut penumpang lebih kurang 50 orang itu terjun ke sebuah jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/12/2019) malam.
Akibat kejadian tersebut, 35 orang penumpang meninggal dunia, dan 13 selamat. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui, bahwa selain mengangkut 50 an penumpang bus juga mengangkut sejumlah kendaraan.
Untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun langsung ke lokasi kejadian. Hasilnya, KNKT menduga sopir bus bernama Feri tak mengerem sebelum kendaraan yang dikemudikannya terjun ke jurang.
Dugaan itu berdasarkan tidak adanya bekas pengereman di tempat bus menabrak pembatas jalan.
Baca juga: Kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagar Alam, Uji Kir Jadi Sorotan
"Pemeriksaan tim terhadap korban selamat pada kecelakaan tersebut diketahui bus melaju dengan kecepatan tinggi. Tidak ada bekas atau jejak rem di lokasi terjadinya kecelakaan itu," kata Ketua Tim Investigasi KNKT Ahmad Wildan.
Wildan menambahkan, tidak adanya bekas pengereman di jalan bisa saja akibat rem yang blong. Namun, dalam kasus bus Sriwijaya, KNKT menduga ada prosedur keselamatan berkendara yang dilanggar sopir bus.
Bus Sinar Jaya mengalami kecelakaan maut saat melintas di Tol Cipali pada Km 117,800 jalur B Kampung Sumberjaya, Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), Kamis (14/11/2019). Sedikitnya 7 orang tewas dalam kecelakaan bus tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar yang saat itu masih dijabat oleh Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Kecelakaan tersebut melibatkan dua bus yakni bus Sinar Jaya dengan nomor polisi B 7949 IS dan bus Arimbi Jaya Agung B 7168 CGA. Menurut Truno, kecelakaan diduga terjadi karena adanya kelalaian dari pengemudi bus Sinar Jaya.
"Tidak dapat mengendalikan laju kendaraan sehingga kendaraan oleng melewati parit pemisah jalan, lalu masuk ke jalur jalan arah berlawanan," tuturnya.
Dijelaskan Truno, bus Sinar Jaya yang dikemudikan Sanudin datang dari arah Cikopo menuju arah Palimanan.
"Kendaraan kemudian bertabrakan dengan bus PO Arimbi Jaya Agung yang dikemudikan Rohman yang datang dari arah berlawanan," kata Truno.
Baca juga: Berkaca dari Kecelakaan BMW, Sopir yang Ugal-ugalan Kurang Edukasi Berkendara
7 orang tewas dalam kecelakaan ini, sementara penumpang lain luka berat dan ringan. Para korban kemudian dilarikan ke RSUD Ciereng, Subang.
"Kondisi kedua bus rusak, tujuh penumpang bus Arimbi meninggal dunia, lima orang luka berat, dan 10 penumpang luka ringan," kata Truno.
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, terguling di sebuah jembatan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Sabtu (7/12/2019).
Kecelakaan tunggal tersebut mengakibatkan lima penumpang meninggal dunia. Diketahui, rombongan tersebut berencana menghabiskan akhir pekan ke Pasuruan. Tetapi, saat dalam perjalanan bus terguling di jalan raya Kesamben, tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben, sekitar pukul 06.30 WIB.
"Saat ini para korban kami evakuasi, dibawa ke rumah sakit. Kendaraan juga masih proses evakuasi berlanjut," ujar Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto.
Direktur RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar Endah Woro mengatakan, pihaknya menangani 24 penumpang bus. Dari jumlah 24 korban tersebut, dua orang mengalami luka berat.
Baca juga: Pelajari Jurus Tiga Detik buat Hindari Kecelakaan Beruntun
"Yang luka berat ada dua, lainnya luka sedang. Lukanya di anggota tubuh, misalnya kepala, dan lainnya. Untuk saat ini, kami observasi dan masih di ruang IGD. Jika hasilnya (observasi) memungkinkan untuk dioperasi, kami siapkan semua," kata Endah.
Kecelakaan bus juga terjadi di Riau, tepatnya di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Rabu (9/10/2019). Sebuah bus PO PMTOH bernomor polisi BM 7326 AL mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya.
Akibat kejadian itu enam orang meninggal dunia. Sementara sejumlah penumpang lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Kasatlantas Polres Kuansing AKP Yohanes Basri menuturkan, mobil bus PO PMTOH jenis Mercedes Benz BM 7326 AL dikemudikan oleh Indra Weli Saputra. Awalnya, mobil bus melaju di jalan lintas dari arah Kiliranjao, Sumatera Barat, menuju Kota Pekanbaru, melalui Kabupaten Kuansing, sekitar pukul 11.45 WIB.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus yang Menewaskan 6 Orang Penumpang di Riau
Sesampainya di Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Tengah, kondisi jalan tikungan menurun.
"Bus saat itu beriringan dengan sebuah mobil dump truck. Setibanya di jalan tikungan menurun, bus mengalami rem blong dan menabrak dump truk dari belakang," kata Yonahes.
Usai menabrak truk, bus masih terus berjalan. Begitu juga dengan truk terus melaju. Sopir bus banting stir ke kanan jalan untuk menghindari kendaraan yang ada di depannya.
Saat itu kecepatan bus masih tinggi, sehingga pengemudi akhirnya hilang kendali lalu bus terbalik ke luar badan jalan. Akibat dari kecelakaan itu, enam orang penumpang tewas di tempat.
"Korban yang meninggal dunia enam orang. Lima orang dewasa dan satu anak balita berusia lima tahun," sebut Yohanes.
Selain korban tewas, kata dia, sebanyak 9 orang penumpang mengalami luka-luka. Para korban dievakuasi ke puskesmas dan RSUD Kuansing. Sementara itu, kondisi mobil bus usai kecelakaan mengalami rusak parah. Bagian atap mobil lepas.
"Kerugian materil sekitar Rp 10 juta," sebut Yohanes.
Tabrakan maut antara Bus Rosalia Indah dengan truk pengangkut CPOM terjadi di Kecamatan Way Tuba, Way Kanan, Senin (16/9/2019) sekitar pukul 14.45 WIB. Data dari Polres Way Lanan, Lampung ada delapan orang tewas, yakni lima orang warga Jawa Timur, satu orang warga Jawa Barat.
serta satu orang warga Lampung Tengah. Sementara satu orang penumpang Bus Rosalia belum diketahui identitasnya. Salah satu korban yang tewas adalah sopir truk CPO yang bernama Joko (27) warga Masgar, Lampung Tengah.
Tabrakan maut tersebut melibatkan bus Rosalia Indah bernomor polisi AD 1666 CE dan truk tangki warna oranye dengan nomor polisi BE 9291 YI.
Kasatlantas Polres Way Kanan, AKP Jafril mengatakan, peristiwa kecelakaan maut itu terjadi di Jalur Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, tepatnya di Kilometer 229, Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Baca juga: Cerita di Balik Tabrakan Maut Bus Rosalia, 8 Orang Tewas hingga Sopir Jadi Tersangka
Saat itu bus Rosalia Indah melaju dalam kecepatan tinggi, saat masuk tikungan bus tiba-tiba oleng.
"Bus Rosalia Indah dari arah Kotabumi, sedangkan truk dari arah Martapura. Tabrakan tidak bisa dihindari karena tikungan," katanya.
Sopir bus Rosalia Indah, Amin Saypudin (39), selamat dalam kecelakaan itu. Ia mengaku bisa melompat dari jendela bus sesaat sebelum kendaraannya terguling dan bertabrakan dengan truk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.