Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Lagi Kecelakaan yang Disebabkan Truk ODOL dan Rem Blong

Kompas.com - 18/01/2020, 13:22 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kecelakaan yang melibatkan kendaraan niaga semacam truk dan bus sering disebabkan karena mengalami rem blong. Selain karena kondisi rem yang sudah tidak prima, kinerja rem juga dipengaruhi beban atau muatan yang dibawa.

Tidak jarang kendaraan tersebut mengangkut muatan yang melebihi batas maksimal yang diperbolehkan. Akibatnya, kinerja rem tidak bisa maksimal karena beban yang terlalu berat. Dan yang paling parah adalah rem blong.

Kecelakaan yang disebabkan karena rem blong sudah sangat sering terjadi. Selain menimbulkan kerusakan kendaraan, beberapa kejadian bahkan sampai menyebabkan korban meninggal dunia.

Berikut beberapa kecelakaan yang disebabkan karena rem blong.

 

Kecelakaan Truk di Rest Area Km 97 Tol CipularangJasa Marga Kecelakaan Truk di Rest Area Km 97 Tol Cipularang

1. Kecelakaan di tol Cipularang

Kecelakaan yang terjadi pada Jumat (12/1/2020) ini melibatkan truk ODOL dan sedikitnya 7 kendaraan lain. Selain menyebabkan kerusakan pada kendaraan yang terlibat, kecelakaan juga menyebabkan seorang warga mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kecelakaan yang disebabkan karena rem blong itu terjadi di rest area km 97 di tol Cipularang sekitar pukul 16.15 WIB. Saat itu truk tronton bernomor polisi B 9766 UO yang dikemudikan oleh Ahmad Humaidi (21) melaju dari arah Bandung dengan tujuan Jakarta.

Baca juga: Jadi Biang Kecelakaan, Pemberantasan Truk ODOL Tidak Bisa Ditawar

Saat memasuki rest area, truk yang bermuatan 45 ton itu mengalami rem blong, sehingga sopir kehilangan kendali. Truk selanjutnya terguling dan menimpa sedikitnya 7 kendaraan yang tengah parkir.

diantaranya, Toyota Rush nopol D 1417 SGN, Avanza nopol D 1736 AFR, Kijang Innova nopol D1892 AEX. Selain itu juga menimpa Kijang Innova Venturer nopol F 1427 RI, Sedan Volvo no pol B 8633 BD, Kijang Innova nopol B 2810 SOH dan kendaraan Avanza nopol D 350 VY.

"Akibat kejadian tersebut, terdapat satu orang korban luka berat yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tamrin Purwakarta untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Untuk mengamankan kondisi lalulintas di lokasi kejadian, petugas Jasa Marga segera melakukan evakuasi kendaraan yang terlibat," ujar Marketing and Communication Department Head
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Regional Jabodetabek Jabar, Irra Susiyanti melalui keterangan resminya.

Kendaraan trailer yang memicu kendaraan beruntun dan tewaskan tujuh korban di Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/12/2019).Dok. Polda Jawa Timur Kendaraan trailer yang memicu kendaraan beruntun dan tewaskan tujuh korban di Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/12/2019).

2. Kecelakaan di Pasuruan, 7 orang meninggal

Kecelakaan yang disebabkan karena rem blong juga terjadi di Jalan Raya Purwodadi, Pasuruan, pada Minggu (22/12/2019). Akibat kecelakaan tersebut sebanyak 7 orang meninggal dunia.

Kecelakaan itu berawal saat truk trailer yang dikemudikan Slamet (48), warga Baron Timur, Kabupaten Nganjuk, melintas di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Saat melintas, rem truk mengalami blong, sehingga truk tidak terkendali.

Truk lalu menabrak sepeda motor dan mobil Suzuki Karimun di depannya.Tak berhenti di situ, truk melompati pembatas jalan dan masuk ke jalur berlawanan dan menabrak beberapa kendaraan yang melintas.

Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Beruntun di Pasuruan, dari Rem Blong hingga Tujuh Tewas

Polisi mencatat ada dua mobil yang tertimpa truk trailer tersebut, yakni Daihatsu Ayla dengan nomor polisi N 1702 WY dan mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi W 1031 TF.

Keduanya melaju dari arah berlawanan. Tujuh orang yang meninggal adalah kondektur truk trailer, seorang pengendara motor, dan lima orang di dalam mobil Ayla.

Selain menyebabkan 7 orang meninggal, kecelakaan beruntun itu juga menyebabkan 7 orang mengalami luka-luka. Truk baru berhenti setelah menabrak pagar pintu masuk Dusun Krajan, Desa Sentul, Pasuruan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com