SOLO, KOMPAS.com - Rata-rata sepeda motor keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan indikator panas suhu mesin. Fungsinya, bisa memberikan informasi kepada pemilik motor tentang kondisi jantung pacu.
Fitur tersebut memiliki peran cukup penting, sehingga pemilik motor jangan sampai mengabaikan. Intinya, jika indikator sudah menyala berwarna merah di panel speedometer sebaiknya segera lakukan pengecekan, karena pasti ada yang bermasalah pada bagian mesin.
Pasalnya, jika dibiarkan dan motor tetap digunakan akibatnya bisa merusak sampai merusak jantung pacu.
Menurut Service Advisor (SA) AHASS Raharjo Motor Banyuanyar, Solo Jawa Tengah Sarjono, apabila indikator suhu mesin sudah menyala berarti kondisi mesin sudah panas.
Baca juga: Kenapa Ban Cadangan Mobil Bentuknya Lebih Kecil?
“Dan kalau kendaraan tetap dipaksa berjalan, maka bisa terjadi overheat sehingga bisa berdampak pada kondisi mesin,” ujarnya saat ditemui KOMPAS.com, Senin (13/1/2020).
Bahkan, lanjutnya, jika sudah parah motor itu harus turun mesin. Hal ini disebabkan panas yang berlebihan sudah membuat kerusakan pada sektor jantung pacu.
“Rusak semuanya, mulai dari silinder, piston, stang piston jadi harus turun mesin. Dan biayanya juga cukup besar mencapai jutaan rupiah,” kata dia.
Selama ini, Sarjono pernah menangani motor konsumen yang mengalami masalah serupa. Pemilik motor itu tidak sadar dan mengabaikan ketika indikator suhu mesin menyala, dan tetap dipaksa jalan.
“Sering kejadian seperti itu, jadi saat diisi cairan radiator selalu habis. Dan oleh pemiliknya tetap dipakai jalan, sehingga kerusakannya parah sampai harus turun mesin,” kata Sarjono.
Maka dari itu, pria yang akrab disapa Jono ini menyarankan, jika pengendara sudah melihat indikator suhu mesin menyala, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan. Pertama lakukan pengecekan pada cairan radiator.
Baca juga: Angkot Full AC Bakal Masuk Wilayah Pemukiman
“Biasanya cairan radiatornya habis, jadi kalau indikator ini menyala sebaiknya dicek tampungan cairan radiator. Kalau habis atau di bawah batas minimal bisa ditambah,” ucapnya.
Menurutnya, memastikan kondisi cairan pendingin wajib hukumnya untuk mesin yang menggunakan radiator. Mengingat, keberadaan cairan tersebut sangat penting untuk menjaga suhu mesin agar tidak terjadi overheat.
“Tetapi, kalau nanti diisi lagi dan indikator masih menyala berarti ada masalah di sekitar radiator. Bisa waterpump, selang tersumbat atau permasalahan lainnya,” ucap dia.
Baca juga: Saat Motor Parkir, Sebaiknya Pakai Standar Samping atau Tengah?
Makanya, lanjut Jono jika ada konsumen yang mengeluhkan mengenai indikator tersebut pihaknya langsung melakukan pengecekan secara menyeluruh. Hal ini untuk memastikan bahwa kondisi radiator dan perangkat pendukungnya tidak bermasalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.