Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sriwijaya, Kado Natal yang Hitam untuk Angkutan Penumpang Indonesia

Kompas.com - 24/12/2019, 15:01 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Meyikapi hal ini, secara terpisah, Direktur Sarana Transportasi Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sigit Irfansyah, menjelaskan dalam regulasi yang baru sudah ada kententuan bus AKAP baru dari koroseri wajib dilengkapi sabuk pengaman di tiap kursi penumpangnya.

Namun untuk kejadian pada Bus Sriwijaya tersebut, memang belum diketahui secara pasti apakah sudah dilengkapi atau belum.

Baca juga: Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya Bertambah: 26 Orang Meninggal, 14 Luka-luka

"Harusnya sudah dilengkapi, karena dalam semua rancang bangun kami di PM 33 tahun 2018 itu sudah harus ada safety belt, tapi karena saya belum tahu ini bus baru atau tahun berapa jadi harus tunggu informasi lebih dulu. Untuk aturan di PM sebelumnya sudah tercantum atau belum juga harus dicek dulu," ucap Sigit.

Namun Sigit juga menjelaskan bila dari beberapa kasus kecelakaan bus yang menyebabkan korban meninggal dunia, bukan hanya karena ada atau tidaknya sabuk pengaman, tapi ada faktor lainnya juga. Mulai dari penumpang yang patuh dan mengeri untuk menggunakan safety belt, sampai masalah jok yang terlepas dari barisnya.

"Bersama dengan KNKT kami pernah melakukan investigasi kecelakaan bus, kebetulan bus tersebut sudah dilengkapi safety belt, tapi tidak digunakan penumpangnnya. Lalu yang kedua itu pegangan jok pada bus yang lepas saat terjadi benturan, ini biasanya karena dua faktor, pertama akibat sering dipindah-pindah dan lupa untuk mengencangkan atau memang karena sudah korosi," ujar Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau