JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Group akan mengucurkan investasi senilai Rp 28,3 triliun dalam lima tahun ke depan. Salah satu yang dibahas dalam rencana itu yakni mengembangkan kendaraan elektrifikasi.
Meski demikian, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor ( TAM) mengatakan, pihaknya belum mendapat rincian apakah Toyota juga akan membangun research and development (R&D) atau pusat penelitian dan pengembangan sendiri di Indonesia.
Baca juga: Belum Meluncur, Toyota Prius PHEV Sudah Diincar Fleet
"R&D sebetulnya kita ada beberapa. R&D walaupun di Jepang ada, di Indonesia juga sudah ada R&D di Daihatsu sendiri dan sebagian di Toyota meski jumlahnya tidak terlalu banyak sebab kita kan berkiblat ke Bangkok, Thailand," kata Anton, Senin (25/11/2019).
Anton mengatakan, meski salah satu poinnya soal mengembangkan kendaraan elektrifikasi. Namun pihaknya belum mendapat rincian apapun, sebab mengenai jenis dan modelnya ada di ranah prinsipal.
Baca juga: Toyota Pernah Investasi Rp 20 Triliun Zaman SBY
Adapun saat ini baru Daihatsu yang memiliki fasilitas R&D di Indonesia. Sehingga timbul pertanyaan, apakah nantinya Toyota dan Daihatsu akan mengembangkan mobil hibrida murah produksian Daihatsu.
"Saya belum bisa kita jawab karena itu termasuk line up masa depan, hal itu belum bisa saya jawab sekarang karena masih dalam ranahnya prinsipal, mereka yang bisa memutuskan produksinya line up," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.