BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali memamerkan motor listrik keluaran Sugeng Darma Rizqi (SDR), asal Bandung, Jawa Barat. Motor listrik yang akan dipakai untuk kegiatan harian gubernur.
Dalam foto dan video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, terlihat motor listrik berjenis "sport batangan" itu memiliki stiker dengan tulisan "Motor Listrik Gubernur Jawa Barat" di bagian tangki.
Baca juga: Tidak Bawa Perlengkapan Darurat, Siap-siap Kena Tilang
"Resmi menggunakan motor listrik utk kegiatan harian gubernur. Karya inovasi dan produksi lokal warga jawa barat yang membanggakan. Gak ada bunyi sama sekali karena gak ada lagi knalpot.Charging 1 jam cukup utk 80 km. Sudah mulai diproduksi massal di pabrik lokal ARINDO. Bulan depan akan dihibahkan oleh perusahaan tersebut ke masjid2 sbg alat usaha DKM dgn sistem bagi hasil. #JabarJuara? dengan inovasi. Geng OJOL pada mau gak, pake motor tanpa beli bensin lagi SELAMAT DATANG MASA DEPAN." tulis Ridwan Kamil, dikutip Kompas.com, Rabu (3/7/2019).
Motor listrik SDR yang digunakan Ridwan Kamil serupa dengan motor operasional PLN di bagian Unit layanan Cepat (ULC), akhir 2017.
Soegeng Rijadi, CEO Arindo Pratama, pihak yang memperkenalkan motor listrik SDR mengatakan, saat ini motor listrik SDR sudah mulai dipesan untuk beberapa PLN di daerah masing-masing.
"Rencananya Jabar juga mau pesan sebanyak 200 unit. Kemudian Batam, Aceh dan lain-lain. Untuk tahap awal saat ini unitnya ada sekitar 12 unit," kata Soegeng yang dihubungi Kompas.com, Rabu (3/7/2019).
Soegeng mengatakan, unit motor listrik SDR yang dipakai PLN tidak dijual melainkan menganut sistem sewa. Meski tidak menyebut angka, namun Soegeng mengatakan PLN membayar sewa setiap bulan.
Baca juga: Renault Bantah Kabar Dibukanya Pemesanan Triber
Selain dipakai sebagai kendaraan operasional unit reaksi cepat PLN, motor listrik SDR juga akan ditawarkan ke berbagai masjid di wilayah Jawa Barat. Namun sistemnya bukan sewa, melainkan bagi hasil.
"Kalau untuk ke masjid kita sistemnya bagi hasil. Mereka bisa buat jasa kurir dan lainnya, semacam ojol (ojek online). Rencananya saya ingin mengembangkan ekonomi kerakyatan. Tahap awal sekitar 60 masjid," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.