JAKARTA, KOMPAS.com - Pengereman menjadi salah satu faktor terpenting dalam kendaraan untuk menjaga keselamatan penggunanya. Untuk itu, bagian yang satu ini mutlak untuk dirawat, termasuk juga dengan minyak rem.
Pada sistem pengereman, minyak rem bertugas sebagai penerus gaya dari tuas pedal ke kaliper rem untuk menekan kampas rem. Minyak rem memang memiliki daya tahan yang cukup lama, sekitar 3-5 tahun.
Baca juga: Kapan Harus Ganti Minyak Rem pada Mobil?
Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, meski usianya cukup panjang, minyak rem tetap perlu diganti dengan yang baru secara berkala.
"Penggantian minyak rem perlu dilakukan setiap 40.000 km. Jika dalam waktu 3 tahun belum mencapai 40.000 km, sebaiknya tetap diganti dengan yang baru," ujar Didi, ketika dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Kampas Rem Mobil Matik Cepat Menipis
Didi menambahkan, jika minyak rem tidak diganti dengan yang baru, dikhawatirkan ada udara di dalam sistem pengereman. Sebab, minyak rem bisa mendidih dan menghasilkan uap air.
"Uap air tersebut yang bisa mengakibatkan rem terasa seperti blong. Peristiwa ini disebut juga dengan vapor lock," kata Didi.
Jika minyak rem berkurang, maka harus ditambahkan. Namun, jangan menambahkan minyak rem dengan spesifikasi DOT yang berbeda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.