Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/06/2019, 16:42 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Desain Ducati Scrambler Sixty2 bisa disebut mewarisi desain ‘Post Heritage’ khas Ducati. Bentuk khas tersebut dapat dilihat dari desain tangki bensin bergaya tetesan air (tear drop) berdesain klasik.

Kesan klasik tersebut makin kuat dengan pemilihan panel indikator bulat dengan desain cukup minimalis. Letaknya berada di samping kanan atas lampu depan. Panel indikatornya sendiri sudah full digital dengan beragam fitur.

Baca juga: Ducati Scrambler Sixty2, Klasik nan Fungsional

Menariknya, dari sekian banyak fitur yang tersaji di instrumen klaster tersebut, mulai spidometer, odometer, tripmeter, suhu, jam, dan lampu peringatan ABS, KompasOtomotif tidak menemukan fuelmeter alias indikator bensin.

Rupanya unit yang kami pakai merupakan Sixty2 generasi pertama yang memang belum dilengkapi fuelmeter. Hal tersebut disampaikan oleh Faby Tsui, Chief Operating Officer (COO) PT Cakra Motor Sports (CMS) yang kini membawahi Ducati Indonesia.

"Untuk Sixty2 generasi pertama memang belum ada indikator bensinnya. Tapi di Scrambler Ducati mulai tahun 2019 sudah ada indikator bensinnya," kata Faby kepada Kompas.com, belum lama ini.

Ducati Scrambler Sixty2 KOMPAS.com/Setyo Adi Ducati Scrambler Sixty2

Baca juga: Kulik Perbedaan Scrambler Sixty2 dan Scrambler 800

Meski tak punya indikator bensin, pengendara tak perlu kuatir motor bakal mogok di tengah jalan karena kehabisan BBM. Sebab hal tersebut sudah diantisipasi pabrikan dengan cara memberitahu pengendara lewat kedipan lampu indikator.

"Indikator bahwa bensin akan habis yaitu adanya gambar indikator bensin berkedip-kedip (blinking). Jika itu terjadi sebetulnya di dalam tangki masih tersimpan 3 liter, yang mana motor masih bisa dipakai sampai 35 Km," ucap Faby.

Scrambler Sixty2 dibekali tangki sebesar 14 liter. Klaim konsumsi bahan bakarnya yaitu 1 : 17 km. Capain itu dilakukan dengan tes yang seragam, hasilnya di jalan raya biasanya sedikit berbeda karena ada faktor gaya mengemudi dan kondisi jalan yang dilalui.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke