Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AMMDes Diklaim Ampuh Pangkas Biaya Operasional Desa

Kompas.com - 15/04/2019, 10:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Perindustrian (Kemeperin) mendorong penggunaan teknologi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) untuk diterapkan pada berbagai desa yang ada di Indonesia. Selain karena fungsinya, keberadaan AMMDes juga dianggap mampu meningkatkan produktivitas masyarakat desa dan memangkas ongkos angkut dari hasi bumi.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Andika, mengatakan, berdasarkan data riset Kemenperin di Cianjur dan Sukabumi, rata-rata ongkos angkut hasil bumi ke kota menghabiskan dana sebesar Rp 1,7 juta per bulan. Kodisi tersebut lantaran kecilnya ruang pengangkutan karena kebanyakan menggunakan sepeda motor.

"Jarak pengangkutan jadi terlihat lebih jauh, karena perani harus bolak balik mengantar dan menjemput hasil taninya. Namun menggunakan AMMDes, ongkos kirim menyusut jadi Rp 900 ribu-an," ucap Putu beberapa hari lalu di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: AMMDes Jamilah Siaga Layani Ibu Hamil

Putu menjelaskan bila secara penggunaan, AMMDes memang dirancang untuk membantu aktivitas di desa-desa. Karena itu, bentuk kendaraannya dibuat fleksibel yang bisa disesuaikan dengan kondisi hasil bumi di masing-masing pedesaan.

Kendaraan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) siap meluncur di GIIAS 2018.STANLY RAVEL Kendaraan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) siap meluncur di GIIAS 2018.

Kamampuan jelajah off-road yang dimiliki AMMDes juga telah dibuktikan dengan ragam medan saat pengujian 2x200 jam sebelum resmi diproduksi masal. Sementara untuk memenuhi kebutuhan akan penggunaan kendaraan di jalan biasa, Kemenperin juga berencana untuk membuat AMMDes versi on road.

"Memang AMMDes ini dibuat dasarnya untuk medan off-road atau desa yang minim infrastruktur jalan, karena itu akan sangat membantu. Untuk memenuhi penggunaan jalan biasa, nanti kita juga akan buatkan on road-nya. Untuk versinya jelas beda, karena butuh pelat nomor, pengujian lagi, tapi secara dasar sama saja," kata Putu.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com