Dahulu, lokasi terdekat orang Indonesia bila ingin berbelanja barang branded adalah Singapura. Namun, dengan menjamurnya perbelanjaan kelas atas di Indonesia, hampir semua top branded ada di Indonesia (Jakarta) sehingga banyak warga Indonesia sebagai kontributor pelancong terbesar enggan ke Singapura lagi.
Bersamaan dengan itu, mereka membuka Singapore Flyer, Universal Studio Singapore, dan juga hotel mewah dengan kapasitas 2.000-an kamar serta dilengkapi dengan Casino. Tentu saja langkah tersebut merangsang kunjungan wisata dan tentunya berefek kepada impulse buying yang membuat Singapura sebagai lokasi belanja tetap terjaga.
Malaysia dan Singapura telah mendapatkan apa yang mereka inginkan di mata dunia dan kedua seri grand prix tersebut lahir di bawah Formula One Management (FOM) milik Bernie Ecclestone. Lantas bagaimana dengan Vietnam sebagai penyelenggara baru pertama ditunjuk sejak F1 diambil alih Liberty Media?
Rp 608 miliar
Ada sedikit kemiripan dengan cara F1 Singapore, bedanya ada penyesuaian secara stategis yang lebih memudahkan dan mempercepat proses.
Kali ini VinGroup, sebuah perusahaan yang dimiliki konglomerat Vietnam, Pham Nhat Vuong, menjadi pihak yang paling berperan dalam negosiasi dan terpilihnya Vietnam untuk menyelenggarakan F1.
Dimulai musim balap 2020 sampai delapan musim ke depan dengan opsi perpanjangan, dengan mengucurkan modal awal 1 triliun dong atau sekitar Rp 608 miliar.
Kendati memiliki area yang sangat luas untuk membangun sebuah sirkuit modern baru, mereka lebih memilih opsi untuk membuat balapan di sirkuit jalan raya dan juga malam hari, sama seperti di Singapura.
Dari sisi penyelenggara lokal tentu biaya membuat sirkuit serta pemeliharaannya akan lebih mahal dibandingkan dengan membuat sirkuit jalan raya sebagai arena balap.
Mereka cukup menyediakan beberapa bangunan permanen, seperti pit building, tower dan main grand stand, dan sisanya adalah bangunan tidak permanen, bahkan aspal trek jalan raya akan menjadi tanggung jawab pemerintah setempat. Cara seperti ini diperkirakan bisa menghemat 40 persen biaya dalam 10 tahun penyelenggaraan di luar biaya membangun sirkuit permanen.
Balapan malam hari pasti bukan pilihan penyelenggara lokal karena biaya pasti lebih tinggi, itu lebih karena alasan kenyamanan penonton di Eropa dan Amerika berkaitan dengan jam tayang siaran langsung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.