BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Shell

Hindari Kondisi Mobil Tak Nyaman Saat Berkendara dengan Anak

Kompas.com - 04/10/2018, 14:39 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kiat-kiat berkendara tak hanya sekadar pandai menyetir dan mengikuti aturan lalu lintas. Mengecek kondisi mobil dan kenyamanan penumpang juga turut penting, apalagi ketika berkendara bersama anak.

Salah satu aktivitas, misalnya ketika orangtua yang memiliki rutinitas pagi mengantar anak ke sekolah menggunakan mobil.

Maka dari itu, perhatikan kemanan dan kenyamanan berkendara saat bersama anak. Pastikan waktu perjalanan ke tempat tujuan cukup agar kecepatan mobil bisa disesuaikan sehingga tak perlu ngebut akibat terburu-buru.

Bila bersama anak berusia di bawah 12 tahun, usahakan pula agar ia duduk di bangku belakang. Dilansir dari parents.com, tempat duduk di samping pengemudi dikhususkan untuk orang yang lebih dewasa.

Apabila terjadi kecelakaan, air bag penumpang yang keluar dari sana justru bisa melukai anak-anak. Jadi, itu memang dikhususkan untuk melindungi seseorang dengan badan yang lebih besar.

Ilustrasi berkendara bersama anak.Thinkstock Ilustrasi berkendara bersama anak.
Sebagai tambahan, hal lain yang harus diperhatikan demi kenyamanan saat berkendara Bersama anak antara lain adalah:

Perhatikan kondisi ban

Saat menyetir, perhatikan bila handling tak stabil dan laju mobil terasa tak lurus. Itu berarti tandanya ban membutuhkan spooring dan balancing

Spooring adalah proses pelurusan kembali kedudukan empat roda mobil seperti awal, sedangkan balancing menyeimbangkan keempat roda agar putarannya menjadi seimbang.

Spooring dan balancing ini penting agar laju mobil tetap lurus selama di jalan.

Cek kelancaran transmisi

Pastikan transmisi mobil berfungsi lancar. Pada kota besar cukup banyak orang yang memilih mobil dengan transmisi otomatis agar tidak terlalu pegal menyetir di saat macet.

Apabila menggunakan transmisi otomatis, kenali gejala waktu transmisi mobil tak beres. 

Tandai jika transmisi yang biasanya terasa halus, tetapi tiba-tiba ada hentakan saat gigi mobil dimasukkan. Ini menunjukkan adanya gejala kerusakan.

Walau jarak tempuh mobil tidak jauh ketika tinggal di dalam kota, frekuensi seringnya mobil bepergian juga berpengaruh terhadap kelaikan transmisi.

Ilustrasi seorang ibu berkendara dengan anak.Thinkstock Ilustrasi seorang ibu berkendara dengan anak.
Disarankan penggantian  pelumas transmisi dilakukan secara periodik sekitar setiap enam hingga 7 bulan. Pemberian pelumas mobil perlu diutamakan pula karena berfungsi untuk menjaga kemulusan gesekan antar mesin mobil. 

Pelumas yang dibekali teknologi synthetic base oil seperti Shell Spirax S5 ATF X, misalnyamampu  memberi perlindungan gigi transmisi dari korosi dan keausan serta meningkatkan efisiensi bahan bakar mobil anda. Pelumas ini ditujukan untuk mobil bertransisi otomatis.

Teknologi tersebut juga dapat menjaga kinerja transmisi lebih stabil meski dalam kondisi panas.

Periksa AC

Jangan sampai di pagi hari Anda dan anak kegerahan di perjalanan akibat AC yang rusak, bahkan bau. Rawat AC mobil agar tetap dingin dan bersih.

Jika saringan kabin sudah lama tidak diperiksa, segera cek dan bersihkan. Dilansir dari Kompas.com, Jumat (5/1/18), periksa saringan kabin setiap 10.000 kilometer jarak tempuh mobil dan ganti di 30.000 kilometer.

Kemudian, kalau ada yang tersumbat di kondensor, bersihkan sewaktu mencuci mobil dengan menyemprot air ke arah grill atau radiator.

Jadi, dengan memberi perhatian pada bagian-bagian mobil tersebut keadaan dan kualitas mobil pun laik. Dengan begitu, rutinitas berkendara bersama anak menggunakan mobil dapat berlangsung aman dan nyaman.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau