Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Auto2000 Lampung Mengedukasi Konsumen Jangan Tenggak Premium

Kompas.com - 29/09/2018, 08:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com – Bahan bakar minyak (BBM) berjenis Premium, masih gemar dipilih pengguna kendaraan penumpang di Lampung. Memang Pertamina saat ini masih memasok BBM level paling bawah itu ke sana.

Malah berdasarkan pandangan mata redaksi KOMPAS.com, penguna kendaraan rela mengantre panjang demi mendapatkan bahan bakar yang dibanderol paling murah itu.

Totok Trilaksono, Kepala Bengkel Auto2000 Rajabasa membenarkan hal tersebut. Dirinya bahkan menyebutkan, dari seluruh konsumennya di wilayah Lampung, komposisinya 50 persen, yang masih menggunakan premium.

“Kami edukasi untuk pakai RON 92 (Pertamax), karena kalau tidak risikonya adalah ngelitik. Banyak konsumen kami ngeluh, karena mobilnya kurang dan jadi boros. Makannya kami sarankan gunakan Pertamax,” ujar Totok, Kamis (27/9/2018).

Baca juga: Auto2000 Tambah Layanan THS” buat Konsumen Lampung

Armada THS Auto2000 di Lampung.KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Armada THS Auto2000 di Lampung.

BBM bersubsidi jenis Premium (RON 88) sudah dikenal tidak kompatibel dengan mesin-mesin mobil keluaran baru. Walaupun memang dari sisi harga, banderolnya jauh lebih murah dibandingkan dengan RON 92 seperti pertamax.

“Meskipun beli bensin murah, tapi ya maintenance menjadi lebih mahal. Karena kalau sudah seperti itu, kami harus bersihkan kerak-kerak karbonnya (di dalam mesin) dan membutuhkan waktu dan biaya,” ujar Totok.

Totok menceritakan, di awal-awal konsumen berhasil terbujuk saat diedukasi dan beralih menggunakan BBM jenis Pertamax. Namun, setelah mobil dirasakan mulai enak oleh konsumen, mereka bandel dan kembali menggunakan BBM premium buat mobilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com