Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xpander dan Istilah “Uang Kunci” di Pasar Mobil Bekas

Kompas.com - 13/04/2018, 08:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Menggemanya Mitsubishi Xpander dalam negeri, berimbas juga pada pasar mobil bekas. Setidaknya, ada waktu sekitar tiga bulan setelah peluncuran, sebelum akhirnya rival Avanza itu masuk bursa mobkas.

Antrean yang panjang (inden) dan ramai dicari orang, ternyata memunculkan fenomena-fenomena baru yang unik. Seperti dahulu yang sempat terjadi pada Avanza, harga jual kembalinya dibanderol lebih tinggi dari beli baru.

Lalu kini giliran Xpander yang disebut pemain mobkas hampir mengikuti fenomena itu, walaupun memang belum begitu ramai transaksi bekasnya. Selain itu, ada lagi hal unik pasca kedatangan Xpander, yaitu munculnya istilah “Uang Kunci”.

Pengamat Pasar Mobil Bekas sekaligus Manajer Senior WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengiyakan, itu merupakan istilah baru yang muncul di saat Xpander sedang jadi incaran banyak orang. Uang kunci sendiri sudah cukup banyak dipraktikkan.

Baca juga : Mitsubishi Xpander Raih Car of The Year Otomotif Award 2018

Salah satu proses produksi Xpander.Istimewa Salah satu proses produksi Xpander.

“Jadi Xpander baru yang sudah mereka beli dari dealer itu, mereka diamkan saja atau dipakai tapi kilometernya sangat kecil sekali. Nah nanti mereka akan mark up Rp 5 juta sampai sekitar Rp 10 juta, ketika ada orang yang ingin membeli mobil tersebut,” ujar Herjanto kepada Kompas.com, Rabu (4/4/2018).

“Jadi secara mudahnya itu sama seperti menjaga kunci atau jagain mobil saja,” ucap Herjanto.

Herjanto menambahkan, fenomena tersebut baru terjadi pada Xpander saja dan belum ada di model lain termasuk Avanza saat itu maupun sekarang ini. Dirinya menyebut, mobil-mobil bekas Xpander tersebut juga lebih condong dibuang ke luar wilayah Jabodetabek.

“Mobil-mobil Xpander bekas cepat hilangnya bahkan hanya bertahan satu hari, dan kebanyakan dibawa ke luar daerah, karena harganya lebih mahal, dan konsumen memang mengejar mobkas itu, karena kalau mengikuti stok dealer bisa lama mendapatkannya,” ucap Herjanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau