Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan Ignis Drop, Pesona Memudar?

Kompas.com - 27/03/2018, 13:25 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Penjualan (wholesales) idola baru Suzuki, Ignis, sempat melonjak pada Januari sebesar 1.922 unit namun terjun ke 591 unit pada Februari. Apakah ini tanda-tanda pesona Ignis mulai memudar

Pada tahun lalu, rata-rata penjualan Ignis sebesar 1.400 unit. Sejak penjualannya terekam pada Februari 2017 sampai Desember 2017 total city car yang disebut “Urban SUV” oleh Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini laku 14.000 unit.

Donny Saputra, Direktur Pemasaran SIS R4, menjelaskan, gejolak Ignis pada awal tahun cuma penyesuaian distribusi unit. Seperti diketahui, Ignis diimpor utuh dari Maruti Suzuki di India.

Penjualan Ignis pada Januari dikatakan masih diisi unit produksi Desember. Sedangkan produksi pada Januari masih butuh waktu untuk sampai ke Indonesia sebab itu Februari melandai.

Baca: Menagih Janji Suzuki untuk Produksi Lokal Ignis

Ignis, walaupun harganya lebih murah dari Vitara Brezza ataupun Ertiga, dijual di diler premium Suzuki Nexa di India.Febri Ardani/KompasOtomotif Ignis, walaupun harganya lebih murah dari Vitara Brezza ataupun Ertiga, dijual di diler premium Suzuki Nexa di India.

“Itu kan karena ada penggantian VIN dari 2017 ke 2018. Sebenarnya suplai tidak ada masalah, mulai Maret dan April nanti kami mulai gas lagi,” kata Donny via telepon, Senin (26/3/2018).

Melanjutkan kesuksesan pada tahun lalu, Donny menyebut Ignis ditargetkan laku 20.000 unit pada tahun ini. Ignis merupakan model terlaris ketiga Suzuki pada 2017 setelah Ertiga dan pikap Carry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau