Depok, KOMPAS.com - Ada ragam cerita yang kerap ditemui dari para penggemar sepeda motor lawas saat membeli motor idamannya. Salah satunya dari Robby Chow, salah satu pemilik Suzuki RGR.
RGR yang dimiliki Robby merupakan edisi 1992. Motor tersebut diperoleh 2006 dan dibeli dengan metode barter. Situasi ini unik, apalagi barang yang ditukar guling buat memperoleh sepeda motor sport dua tak Suzuki itu, hanya segenggam ponsel.
"Dulu handphone Nokia N95 saya itu masih baru. Baru dipakai seminggu. Harganya waktu itu sekitar Rp 6 juta," kata Robby kepada Kompas.com, Kamis (15/3/2018). Waktu melakukan berter, Robby mengaku masih duduk di bangku SMP kelas tiga.
Robby mengaku ketertarikannya membeli RGR berawal dari seringnya ia menyaksikan balap motor di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat. Di arena balap yang disaksikannya itu, ia kerap melihat pebalap yang menggunakan RGR tampil sebagai pemenang. Dari situlah ia mulai bercita-cita ingin membeli RGR.
Baca juga : Mencari Populasi Motor Nostalgia Zaman Dulu
Menurut Robby, uang untuk membeli RGR yang ditabung dikumpulkan dari hasil mengikuti kejuaraan Barongsai dan Liong. Namun setelah tabungannya terkumpul, Robby tergoda untuk menggunakannya untuk membeli barang lain, yakni ponsel Nokia N95 yang saat itu merupakan ponsel keluaran terbaru. Uang tabungannya itu pun seketika ludes.
Seminggu setelah membeli ponsel baru, pada suatu ketika Robby secara tidak sengaja bertemu dengan seorang pemilik RGR di jalan. Saat itulah keinginannya untuk memiliki RGR muncul kembali.
Robby mengaku sempat menawar ingin membeli RGR milik orang yang ditemuinya itu. Namun pemilik menolak dengan alasan motor masih digunakannya untuk kuliah. Sambil langkah persuasif, Robby meninggalkan nomor telepon kepada pemilik motor, berharap mau berubah pikiran.
Bak gayung bersambut, harapan Robby terwujud. Dua pekan berselang, pemilik RGR yang merupakan mahasiswa itu menghubunginya dengan tujuan ingin menawarkan motornya.
Baca juga : Deretan Motor Sport Fairing Idaman Remaja 90-an
Menurut Robby, saat itu dirinya tidak tahu harga pasaran motor bekas seperti RGR. Tanpa pikir panjang, ia malah menawarkan Nokia N95-nya kepada sang pemilik RGR.
Pemilik RGR tidak keberatan dan bersedia motornya ditukar dengan ponsel Nokia N95. Transaksi pun terjadi.
Pada awal memiliki motor impiannya itu, Robby mengaku sempat menyesal. Karena RGR yang dijual kepadanya sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian.
"Ternyata Saya tertipu. Karena RGR-nya banyak yang sudah rusak komponennya," ucap anggota RGR Rider Community ini.
Namun setelah peristiwa itu, Robby mendapat pelajaran banyak mengenai sisi teknis motor, terutama RGR. Ia juga mulai mempelajari teknik perbengkelan secara otodidak, baik dari majalah hingga mekanik di bengkel-bengkel.
Baca juga : Titip ke TKI, Salah Satu Cara Berburu Onderdil Motor Lawas
Meski pada awalnya menyesal, RGR yang dibeli Robby masih dipertahannya hingga saat ini. Motor tersebut juga masih kerap digunakannya saat acara bersama teman komunitas.