Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ghulam M Nayazri
Reporter

Wartawan kanal Otomotif Kompas.com

kolom

Upaya Wuling Merusak Pasar Jepang di Indonesia

Kompas.com - 12/02/2018, 15:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jakarta, KOMPAS.com – Persekutuan besar produsen otomotif yang tumbuh dan berkembang di China, SAIC-GM (General Motors)-Wuling Automobile (SGMW) mulai berekspansi keluar kandang. Punya modal kuat setelah mapan di negeri asal, mereka coba lebarkan sayap.

Indonesia negara dengan penjualan mobil terbesar ASEAN, jadi salah satu sasaran lewat merek yang disepakati, Wuling. Sementara merek lainnya SAIC, mencoba penetrasi ke pasar India, yang berada di urutan kelima global dengan penjualan 3,4 juta unit setiap tahunannya.

Benang merahnya, kedua negara tersebut sampai saat ini masih dikuasai mutlak pabrikan asal Negeri Matahari Terbit. Jika di India ada Maruti Suzuki, sementara di Indonesia ada Grup Toyota.

Pada fase awal, gelontoran investasi sampai 700 juta dolar AS atau Rp 9,6 triliunan (Rp 13.666,67), menggambarkan kalau Wuling tak main-main dan mau panjang umur di industri otomotif dalam negeri. Angka tersebut membuatnya jadi produsen China pertama, yang nekat head to head dengan pemain Jepang di sini.

Fasilitasnya sendiri seluas 60 hektar, di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Pembagiannya 30 hektar untuk pabrik, dan 30 hektar lainnya untuk Supplier Park, dengan kapasitas produksi maksimal 150.000 unit per tahun untuk penuhi pasar domestik dan ekspor. Fasilitas ini mulai beroperasi Juli 2017.

Baca juga : Kumpulan Fakta "Mobil China" Wuling di Indonesia

Merek China sedikit-sedkit mulai comot lahan otomotif dalam negeri (diolah dari data Gaikindo).Ghulam/KompasOtomotif Merek China sedikit-sedkit mulai comot lahan otomotif dalam negeri (diolah dari data Gaikindo).

Dua Peluru, Confero dan Cortez

Seolah kebal dengan cemoohan dan stigma merek China karena pengalaman kelam masa lalu, Wuling tetap bergerak maju bertelanjang kaki nekat injak duri dan berharap sembuh lagi. Dua peluru awal Wuling, langsung dilesatkan ke segmen favorit di dalam negeri, mobil keluarga 7-penumpang yang sudah jadi garapan geng “Saudara Tua”. Sungguh bernyali!

Lewat model pertamanya yang dicemplungkan di arena pertarungan “bersimbah darah” di segmennya Avanza dkk (LMPV), Confero S 1.5L cukup mencuri perhatian pasar dalam negeri.

Bukan cuma harganya yang merusak tatanan pasar merek-merek Jepang, mobil keluarga dengan penggerak roda belakang ini tak kalah soal kualitas, kenyamanan, keamanan, juga fitur berteknologi tinggi yang biasa dipasang di mobil premium. Ini bisa disebut yang pertama di segmen LMPV dalam negeri dengan kelengkapan seperti itu.

Ingat, Wuling sendiri di back-up produsen mobil berkelas dunia asal Amerika Serikat, General Motors, yang sudah malang melintang di industri otomotif dan punya teknologi mutakhir soal produk roda empat. Patut diperhitungkan.

Baca juga : Wuling Cortez Banjir Fitur, Ini Detail Lengkapnya

Wuling Confero S.Ghulam/KompasOtomotif Wuling Confero S.

Sejenak coba bayangkan, harga Confero hanya dibanderol Rp 128 juta sampai Rp 165 jutaan. Sementara merek lain, yang umumnya asal Jepang, rata-rata harganya Rp 180 juta sampai Rp 240 jutaan, dengan spesifikasi ala kadarnya.

Berselang enam bulan, giliran Cortez 1.8L diperkenalkan ke publik Tanah Air. Model ini mencoba mengusik “zona nyaman” Innova, serta beberapa merek asal Jepang lainnya di kelas medium MPV. Tak berbeda dengan Confero, Cortez memiliki hampir 20 fitur mewah dan berteknologi dengan harga “wow”, jauh di bawah model-model di segmennya. Termurah Rp 218 juta dan termahal Rp 264 juta.

Enam Bulan, 10 Besar!

Bermodalkan satu peluru saja, Wuling bersama dengan Confero-nya sudah berhasil masuk 10 besar, berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Soal waktu, mereka baru saja eksis selama enam bulan.

Pada 2018 ini, mereka mulai melangkah optimistis dengan mematok penjualan sampai 30.000 unit, entah hanya mengandalkan dua model sekarang atau bakal menambahkannya lagi. Bagaimana pun itu, target Wuling tersebut rasanya membuat banyak pihak sabar cepat sampai di akhir tahun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau