Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Karet CVT Skutik Putus di Jalan

Kompas.com - 19/01/2018, 18:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

 

Depok, Kompas.com - Perawatan rutin terhadap kendaraan dinilai bisa mencegah pengendara mengalami masalah di jalan. Seperti kendaraan lainnya, sepeda motor matik juga tidak luput dari perlunya perawatan rutin.

Salah satu bagian terpenting dari motor matik yang perlu perawatan rutin adalah perangkat CVT alias continuous variable transmission. Bagian utama dari perangkat CVT adalah adanya karet atau v-belt yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.

Seperti suku cadang lainnya, karet CVT juga bisa aus akibat masa pemakaian. Sehingga ada suatu masa karet CVT sudah harus diganti.

Baca juga : Rantai Bebek dengan V-Belt Matik, Kapan Harus Diganti?

Teknisi di Bengkel Astra Motor Center Jakarta yang ada di bilangan Dewi Sartika, Jakarta Timur, tengah mengecek kondisi skutik milik pelanggan, Selasa (2/1/2018).Fachri Fachrudin Teknisi di Bengkel Astra Motor Center Jakarta yang ada di bilangan Dewi Sartika, Jakarta Timur, tengah mengecek kondisi skutik milik pelanggan, Selasa (2/1/2018).

Kepala Mekanik Bengkel AHASS Murni Pura Mas Depok, Syamsuddin mengatakan, membiarkan karet CVT yang sudah aus untuk terus bekerja berpotensi membuatnya bisa suatu saat putus. Kondisi seperti ini tentu sangat dihindari saat tengah berkendara di jalan.

"Karena itu CVT harus rajin dikontrol. Jadi bisa dilihat masih layak pakai atau tidak," kata Syamsuddin saat ditemui, Rabu (17/1/2018).

Menurut Syamsuddin, karet CVT biasanya dianjurkan diganti setiap pemakaian 24.000 kilometer. Namun tidak menutup kemungkinan lebih cepat. Karena itu, Syamsuddin menyebut perangkat CVT dianjurkan untuk dirawat setiap pemakaian 8.000 kilometer. Saat perawatan inilah, nantinya perangkat CVT akan dibuka dan dibersihkan. Dari situ nantinya mekanik akan mengecek layak atau tidaknya karet CVT untuk terus dipakai.

"Tidak menutup kemungkinan kita menganjurkan ganti sebelum 24.000 kilometer. Tapi umumnya di 24.000 km sudah maksimal," ucap Syamsuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau