Jakarta, KompasOtomotif – Suzuki punya kapasitas pabrik yang besar di Indonesia, namun tidak semua model mobil diproduksi lokal. Dari 10 model yang ditawarkan saat ini menurut situs resmi Suzuki Indonesia, empat di antaranya produk impor.
Keenam model rakitan lokal yaitu APV (pikap dan MPV), Carry (pikap dan MPV), Grand Vitara, SX-4 X-Over, Ertiga, dan Wagon R. Sedangkan produk impor adalah Baleno dan Ignis yang diambil dari India, Jimny (Jepang), dan Ciaz (Thailand).
Dalam beberapa tahun ke belakang, Suzuki di Indonesia juga pernah memasarkan banyak model impor yang kemudian sudah berhenti dijual, yakni Splash, Celerio, dan Swift. Suzuki Indonesia terkesan aktif mengimpor produk, padahal total kapasitas produksi di dalam negeri mencapai 240.000 unit per tahun dan belum semuanya dimanfaatkan.
Dari data yang diberikan Suzuki Indomobil Sales (SIS), Suzuki punya dua pabrik perakitan roda empat, yakni di Tambun Plant II (120.000 unit per tahun) dan Cikarang (120.000 unit per tahun).
Investasi terakhir Suzuki di Indonesia soal pabrik yaitu mendirikan pabrik Cikarang pada 2015 lalu. Pabrik yang merakit Ertiga, mesin 1.4L dan 1.0L, serta transmisi itu menghabiskan dana 1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 13,2 triliun saat itu.
R. Uchiki GM Strategic Planning Department Suzuki Indomobil Motor membuka alasan mengapa Suzuki belum menambah investasi produksi hingga sekarang dan lebih mengandalkan skema impor unit utuh alias CBU (Completely Built Up). Disimpulkan, pasar Indonesia lambat berkembang.
“Ada banyak potensi di Indonesia, tapi dari 2013 tidak meningkat. Jadi Suzuki mau menambah model baru, CBU di Indonesia, kalau diproduksi lokal kami harus investasi besar, menjualnya juga harus banyak,” ucap Uchiki pada Desember lalu.
Baca: Akhir Januari 2018, Suzuki Ignis Punya Varian Baru
Investasi 1 miliar dollar AS dikatakan sebagai bukti komitmen Suzuki di Indonesia. Uchiki bilang bila pasar Indonesia meningkat, maka investasi bakal ditambah sebab masih banyak lahan kosong di wilayah pabrik Cikarang. Namun sekarang belum ada rencana kongkret.
“Jadi kami memang agak susah menambah model di Indonesia, karena penjualannya tidak sesuai. Tapi kami mau menambah model baru, karena konsumen senang kalau pilihannya ada banyak,” ucap Uchiki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.