Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nissan Pamerkan Note e-Power ke Menteri Perindustrian

Kompas.com - 13/11/2017, 11:54 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Tangerang, KompasOtomotif - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memamerkan teknologi e-Power yang tersemat di Note, kepada Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto. Model hatchback ini memiliki sistem gerak roda menggunakan motor listrik, dengan tenaga dari baterai lithium-ion on board.

Airlangga ikut hadir di ICE, BSD, Tangerang, Senin (13/11/2017), dalam acara demontrasi teknologi e-Power bersama rekan media. Dia juga dijadwalkan melakukan sesi test drive Note e-Power.

“Sistem gerak motor listrik e-Power akan menjadi solusi inovatif untuk mulai memperkenalkan kendaraan bertenaga listrik di Indonesia,” kata Eiichi Kioto, President Director PT NMI di ICE, BSD, Tangerang, Senin (13/11/2017).

Baca juga: Bedanya Nissan e-Power dengan Mobil Listrik dan Hibrida

Kioto melanjutkan, Nissan akan terus mempromosikan e-Power untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi mobil listrik di Indonesia.

Airlangga menjelaskan, teknologi seperti ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, sekaligus kebutuhan impor bahan bakar minyak (BBM). Produsen otomotif juga harus sudah mulai mengedukasikan kepada masyarakat, karena pada 2025 pemerintah menargetkan 25 persen dari total penjualan berasal dari mobil ramah lingkungan.

"Diharapkan dengan pengenalan teknologi ini masyarakat bisa lebih cepat mengenal teknologi mobil listrik. Hal ini juga sesuai dengan roadmap dari Kementerian Perindustrian dalam mengembangkan mobil ramah lingkungan," kata Airlangga.

Teknologi e-Power

Model ini diklaim Nissan 100 persen menggunakan penggerak motor listrik, yang berarti bahwa roda hanya digerakan oleh motor listrik. Kekuatan dari baterai Lithium-ion yang kompak dikirim ke motor listrik output tinggi dari e-Power. Namun, tetap ada mesin bensin kecil yang digunakan saat dibutuhkan untuk membantu mengisi daya ulang baterai.

Dalam sistem ini, mesin bertenaga bensin tidak terhubung ke roda, hanya untuk mengisi baterai saja dan tidak seperti mobil listrik pada umumnya.

Struktur sistem ini secara umum membutuhkan motor dan baterai yang lebih besar karena motor adalah satu-satunya sumber langsung untuk menggerakan roda. Hal ini menjadi tantangan buat produsen otomotif dalam memasang sistem tersebut di mobil kompak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau