Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebenarnya Boleh Tidak Isi Bensin Pakai Jeriken?

Kompas.com - 18/10/2017, 15:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Meski pengisian bahan bakar melalui jeriken dilarang, namun ternyata aturan ini tidak pukul rata. Artinya ada jenis bahan bakar yang diperbolehkan diisi pakai jeriken, namun tetap ada syaratnya.

Area Manager Communication and Relation JBB Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina Yudy Nugraha, mengatakan untuk pengisian pakai jeriken boleh dilakukan hanya untuk untuk jenis bahan bakar khusus (BBK). Yang dimaksud BBK terdiri dari, Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Pertamax Racing.

"Sebenarnya boleh pakai (jeriken) tapi itu tidak untuk jenis Premium, hanya BBK. Jerikennya juga khusus bukan sembarang seperti yang di video dan acara pengisiannya juga harus diperhatikan. Jadi tetap ada syaratnya," kata Yudy kepada KompasOtomotif, Rabu (18/10/2017).

Menurut Yudy, penggunaan jeriken plastik berbahaya karena mengandung listrik statis. Belum lagi ditambah faktor lain, seperi uap panas yang tertampung dan tersimpan dalam jeriken, dan cara melakukan pengisiannya.

Baca : Isi BBM Pakai Jeriken, SPBU Ini Kebakaran

"Kebanyakan salah cara saat isi bahan bakar pakai jeriken. Harusnya jangan ditenteng atau diletakan di motor, baiknya sebelum mengisi jeriken itu diletakan dulu di bawah atau bersentuhan dengan tanah supaya ada ground untuk menghindari listrik statis," ujar Yudhy.

Jeriken yang digunakan untuk bensin cadanganOtomania Jeriken yang digunakan untuk bensin cadangan

Saat datang melakukan pengisian, petugas SPBU juga punya SOP untuk mengarahkan ke pompa yang tidak ramai. Baiknya jeriken yang digunakan yang tidak mudah mengantarkan listirk, seperti bahan alumunium atau sebagainya.

Baca : Meyimpan Bensin Kemasan dalam Kabin Berisiko!

Perlu diketahui, SPBU merupakan lokasi yang rentan dengan segitiga api (fire triangel). Dimana proses reaksi berantai dari tiga elemen pembentuk api bisa berjalan sangat cepat, seimbang, dan berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com