Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Kurniawan
Jurnalis

Asisten Editor Otomotif Kompas.com

kolom

Balada "MPV Sejuta Umat Pembunuh Avanza"

Kompas.com - 24/07/2017, 08:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAgung Kurniawan

Sampai tahun berikutnya, 2015 Honda Mobilio terjual 42.932 unit dan 39.482 unit (2016). Mobilio juga berhasil menggantikan posisi Jazz yang sebelumnya menyumbang penjualan terbesar buat Honda di Indonesia. Sampai sekarang, posisi Avanza masih belum tergoyahkan oleh MPV Sejuta Umat Pembunuh dari merek sekelas Honda sekalipun.

MPV Pembunuh Empat dan Lima

Memasuki 2017, tantangan baru datang lagi. Kali ini, dua “MPV Sejuta Umat Pembunuh” hadir mewakili China dan Jepang. Model yang pertama cukup sensasional, Wuling Confero S, merupakan andalan dari perusahaan konsorsium antara SAIC, GM, dan Wuling dari China dan membentuk PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors). Raksasa otomotif asal China ini tak main-main masuk ke Indonesia, membawa investasi sampai 700 juta dollar AS.

Dana itu digunakan untuk langsung membangun pabrik baru di Karawang, berkapasitas 120.000 unit per tahun. Model pertama yang diproduksi, Confero S, lagi-lagi didapuk sebagai MPV Sejuta Umat Pembunuh Avanza. Kehadiran Wuling Motors di Indonesia juga ada kaitannya dengan mundurnya GM (Chevrolet) lewat andalannya Spin. Jadi, GM sepertinya bakal tetap berjuang di Indonesia versus Toyota, tetapi tidak secara langsung, tetapi lewat konsorsium bersama SGMW. Buktinya, mesin yang dipakai Spin dan Confero S ini sama.

Cap merek China yang masih dipandang sebelah mata oleh konsumen akan menjadi tantangan tersediri bagi Wuling Confero S. Tetapi, mobil ini juga punya kelebihan, salah satu yang utama adalah, harganya yang kompetitif, jauh di bawah Avanza yang sudah dianggap tidak murah lagi. Selain itu, Confero S juga satu-satunya model yang menggunakan sistem penggerak belakang (rear wheel drive), kelebihan yang selama ini digaungkan Avanza ketika rombongan MPV Sejuta Umat Pembunuh dari merek lain mulai mengancam.

Sampai saat ini memang belum ada fakta data yang berbicara soal penjualan, karena Wuling Motors baru saja mulai memasarkan Confero S. Tetapi, bicara soal prestasi, mobil ini dipasarkan di China dengan nama, Wuling Hongguang, tercatat sebagai MPV terlaris di China, dengan penjualan 650.018 unit sepanjang 2016. Jumlah ini sama dengan setengah pasar mobil di Indonesia!

Mitsubishi siap meluncurkan EXpander, awal pekan depan.Istimewa Mitsubishi siap meluncurkan EXpander, awal pekan depan.

Produk kedua, tak kalah sensasional, datang dari pemain lama di Indonesia, Mitsubishi. Merek yang cuma dikenal jago di segmen kendaraan niaga, lewat Colt Diesel (Kepala Kuning), mulai serius mau menggarap segmen kendaraan penumpang. Sang prinsipal tak main-main, menyiapkan model baru, sekaligus mendirikan pabrik perakitan baru, juga di Karawang, Jawa Barat. Pabrik baru Mitsubishi berkapasitas 80.000 unit per tahun di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dengan investasi Rp 7,5 triliun, telah diresmikan Presiden Jokowi, April lalu.

Produk ini dikenalkan ke publik lewat bentuk konsep, XM Concept, sejak Agustus 2016 lalu. Sekarang sudah waktunya versi produksi lahir dan siap menantang kemapanan Avanza, dengan nama berlafal Expander. Sebagai pemain terakhir di segmen ini, Mitsubishi berusaha menawarkan EXpander dengan desain, karakter, dan fitur-fitur yang belum ada sebelumnya di Avanza, Xenia, Ertiga, atau Mobilio. Framing sport utility vehicle (SUV) yang dianggap mengental pada merek, juga coba dimainkan.

Revitalisasi bisnis juga dilakukan Mitsubishi, dengan menciptakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) khusus, yang mengelola bisnis kendaraan penumpang di bawah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKSI). Sebelumnya, seluruh bisnis bernaung di bawah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB). Perseroan yang terakhir, kini fokus mengelola bisnis kendaraan niaga, seperti truk dan bus.

Memang tantangan kedua MPV Sejuta Umat Pembunuh Avanza ini belum terbukti, karena baru diperkenalkan hari ini (Senin, 24/7/2017) dan mulai dipasarkan mulai akhir tahun. Tetapi, patut dinantikan seberapa jauh kedua model bisa menggoyang Avanza. Mungkin untuk menumbangkan dominasi Avanza, bisa dibilang sulit, tetapi yang pasti konsumen bakal punya alternatif pilihan yang setimpal di segmen LMPV.

Ilmu dan Dosa Avanza

Mengapa Toyota Avanza begitu dominan di pasar otomotif nasional, sampai-sampai tak ada satu merek manapun yang mampu menggoyahkannya?

Ibarat kesatria, Avanza itu punya ilmu tinggi yang sulit dikalahkan jawara lain, baik dari negeri sendiri (Jepang) atau tanah seberang (China). Ilmu yang diperoleh bukan dalam waktu singkat, tetapi bertahap, sabar, dan penuh sumber daya. Kesuksesan Avanza bukan “one man show” melainkan kerja tim yang solid saling mendukung. Bayangkan, hampir 14 tahun hadir di pasar otomotif nasional, populasi Avanza sudah lebih dari 1,6 juta unit.

Toyota AvanzaTAM Toyota Avanza

Ilmu pertama yang sulit diimbangi merek-merek, seperti Honda, Suzuki, Mitsubishi, Chevrolet, atau bahkan Daihatsu sekalipun, adalah jaringan penjualan. Sampai saat ini, Toyota memiliki 302 gerai pemasaran dan layanan purnajual dari Sabang sampai Merauke. Bayangkan, Honda sampai saat ini baru punya 139 gerai, sedangkan Mitsubishi (khusus kendaraan penumpang) 90 gerai. Paling mendekati, adalah Suzuki dengan 292 gerai, tetapi buktinya, Ertiga masih belum bisa menggoyang Avanza. Tentu saja, ada faktor penunjang lain, seperti tingkat kepercayaan konsumen, harga sparepart yang beragam (banyak barang KW), dan harga jualnya yang tak pernah mengecewakan.

Ilmu kedua, yang juga sulit diimbangi merek lain, adalah ragam promo (diskon) yang besarannya juga tak sedikit. Raksasa Grup Astra yang berada di belakang Toyota Avanza, menjamin sumber daya keuangan yang relatif stabil. Membuat para pesaingnya semakin sulit bergerak, apalagi sampai menumbangkan si MPV Sejuta Umat Toyota.

Tetapi, meski kekuatan begitu besar, Avanza bukan tanpa cacat. Salah satu dosa terbesar Toyota dengan Avanza adalah lamanya siklus hidup (lifecycle) yang dimilikinya. Bayangkan, sudah hampir 14 tahun sejak dipasarkan, Avanza baru punya dua generasi. Bahkan, generasi kedua muncul setelah delapan tahun dipasarkan. Padahal, biasanya pembaruan generasi biasanya terjadi setiap lima tahun sekali. Larisnya Avanza dan tanpa lawan pada awal-awal kemunculannya, menjadikan Toyota berlama-lama tak menawarkan ubahan-ubahan baru.

Kondisi ini membuat jenuh sebagian konsumen, sehingga terbuai pada MPV Sejuta Umat Pembunuh dari merek lain. Fitur-fitur yang ditawarkan ke konsumen juga sama, terlalu lama “dipirit”. Ketika model lain menawarkan fitur kenyamanan, baru kemudian Avanza mengikuti pada tahun berikutnya. Jika saja tanpa memawas diri, jangan kaget di masa depan bakal ada masanya Avanza akan dikalahkan, tetapi dalam waktu dekat, sepertinya sulit terwujud.

Avanza akan masih menjadi karang yang kokoh di Indonesia, siap menjadi batu sandungan, penantang abadi, atau menyerang balik dengan keji buat para MPV Sejuta Umat Pembunuh merek lain yang datang mengancam. Jangan-jangan, judulnya nanti terbalik, “Terbunuh Lagi MPV Sejuta Umat oleh Toyota Avanza”. Woles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau