Jakarta, KompasOtomotif – Gempuran merek-mereka rival terhadap Toyota yang dimulai pada 2017 ini, bakal menguji seberapa kuat merek ini di Indonesia. Salah satu yang menarik disaksikan adalah kedatangan MPV baru Mitsubishi yang akan menantang Avanza, selain dari MPV Wuling yang juga akan mengisi ceruk yang sama.
Sebelum ini terjadi, Toyota sebagai pimpinan pasar menggulirkan perang psikologi atau Psychological Warfare (psywar) pada calon kompetitor.
Dari obrolan pihak Mitsubishi dengan redaksi KompasOtomotif, Kamis (23/3/2017) lalu, mereka menargetkan New Small MPV Mitsubishi yang dibangun berbasis XM Concept, optimistis bisa mengambil pangsa pasar di segmen mobil multiguna bawah sampai 20 persen.
Mendengar itu, Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing Toyota Astra Motor (TAM) memprediksi, kalau target 20 persen yang ditetapkan Mitsubishi tidak akan tercapai. Ini seolah memandang sebelah mata kemampuan Small MPV Mitsubishi untuk merebut tahta Avanza.
“Tidak sampai di 20 persen (pencapaian MPV Mitsubishi). Saat ini penguasaan pasar Avanza di angka 44 persen. Kemudian, jika dibantu Sienta yang saat ini sebesar 9 persen, totalnya ada di angka 52-53 persenan,” ucap Soerjo.
Terkait kehadian MPV Mitsubishi, Soerjo mengakui kalau segmen MPV ternyata masih menarik. Namun memang, dirinya tidak menolak jika Avanza disebut berada di ujung tanduk, ketika penantang dari merek berlambang tiga berlian itu hadir.
“Tidak apa-apa. Seperti saya katakan, market ada 100 persen, kami tidak bisa ambil semua, kami juga tidak mau bagaimana-bagaimana,” ujar Soerjo, saat diberondong pertanyaan mengenai nasib Avanza, Rabu (29/3/2017).