Cimahi, KompasOtomotif – Datsun Indonesia boleh saja bergeming dan menampik adanya efek negatif akibat hadirnya si kembar Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Namun pada kenyataannya, diler merasakan pukulan yang sangat telak dan menyatakan penurunan permintaan.
Di Cimahi, melalui diler Nissan-Datsun Cimahi (PT Wahana Wirawan), merasakan adanya penurunan Surat Permintaan Kendaraan (SPK), khususnya Datsun dalam sebulan terakhir. Ivan Sofyan, Kepala Cabang, mengatakan kepada KompasOtomotif bahwa efek yang dirasakan cukup besar.
”Penurunannya cukup besar, baik dari SPK maupun mobil yang terkirim. Efeknya kami rasakan bulan lalu (September 2016) sangat terasa,” ujar Ivan Sabtu (1/10/2016), di Cimahi, Kabupaten Bandung.
Kendati demikian Ivan mengatakan, kondisi yang terjadi di tempatnya bekerja tidak menggambarkan situasi Datsun secara nasional.
Cerita yang sama diungkap salah satu tenaga penjual Datsun di Jakarta. Kepada KompasOtomotif, (1/10/2016), pemesanan yang unti Datsun Go Panca dan Go+ Panca tak sekencang dua atau tiga bulan lalu.
”Konsumen banyak yang tanya, cuma banyak juga yang menahan diri, melihat merek sebelah dulu. Biasanya saya bisa 5-10 SPK sebulan, kini mencari 3 sudah susah,” kata wiraniaga.
Bagaimanapun, ada data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dengan gamblang menunjukkan adanya penurunan setidaknya hingga Agustus 2016.
Datsun tercatat menjual 2.047 unit (wholesales) pada Agustus. Sementara Calya tiba-tiba menyeruak dengan 9.241 unit, dan Sigra yang melejit di angka 5.734 unit.
Perolehan Datsun itu sudah menurun secara bertahap sejak awal tahun yang masih mampu mencapai rata-rata penjualan 3.100 – 3.200 unit sebulan. Perolehan Agustus 2016 juga menjadi titik terendah Datsun selama tahun 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.