KOMPAS.com – Kecelakaan yang sering terjadi di jalan Tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang (Cipularang) masih menjadi misteri. Penduduk sekitar tol percaya bahwa tingginya angka kecelakaan karena jalan bebas hambatan ini ada di sekitar Gunung Hejo yang angker.
Masyarakat setempat percaya bahwa gunung yang terletak di Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Jawa Barat, itu merupakan tempat petilasan atau bertapa Prabu Siliwangi, raja termasyhur di Kerajaan Pajajaran.
Letak petilasan itu berada di kilometer 96.2 Tol Cipularang, tepatnya di sebelah kiri arah tol Bandung menuju Jakarta. Untuk menuju ke kawasan Gunung Hejo orang bisa menaiki anak tangga yang ada di samping tol tersebut.
Wujud petilasan menyerupai makam dengan batu terbungkus kain putih. Di batu itulah konon Prabu Siliwangi sering bertapa.
Menurut penduduk setempat, baik sebelum dan sesudah Tol Cipularang dibangun, petilasan itu sering ramai dikunjungi peziarah. Mereka datang dari berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Kerawang, Bandung, dan Jawa Tengah.
Beredar kabar saat pembangunan tol dimulai, pihak kontraktor berusaha menembus Gunung Hejo untuk dijadikan jalan tol. Namun, usaha itu gagal karena gunung tersebut tak bisa dirobohkan dengan alat berat.
Alhasil rute jalan tol di daerah itu dibuat melingkar. Pun, entah kebetulan atau tidak, banyak kecelakaan di Tol Cipali yang memakan korban jiwa terjadi di sekitar daerah itu, yaitu di kilometer 90-100.
Berbagai penampakan makhluk gaib juga sering muncul di sekitar kawasan tersebut sehingga memicu terjadinya kecelakaan.
Cerita lainnya adalah terkait ingkar janji kontraktor. Menurut penduduk setempat kontraktor berjanji akan membuka dan membuat akses jalan menuju ke Gunung Hejo, terutama ke tempat petilasan Prabu Siliwangi.
Namun, janji tinggal janji, karena hingga jalan Tol Cipularang beroperasi kontraktor tak membuat jalan akses ke Gunung Hejo. Akibatnya "penunggu" alam gaib Gunung Hejo pun murka sehingga banyak kecelakaan di kawasan tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, bahwa di kilometer 97 memang rawan kecelakaan. Oleh karena itu Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jasa Marga, Kepolisian, dan sejumlah pakar pernah melakukan evaluasi dan penelitian di kilometer 90 sampai 100.
"Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah kilometer 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus ekstra hati-hati saat melewati jalur tersebut. Kondisi jalanan menurun dengan belokan dan kontur angin membuat pengendara harus lebih hati-hati," ujar Martinus yang dua tahun lalu menjabat sebagai Kabid Humas Polda Jawa Barat, seperti dimuat Kompas.com, Selasa (2/12/2014) silam.
Sementara itu, pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Ofyar Z Tamin, mengatakan bahwa trek jalan yang mulai menurun dari kilometer 100 dan ditambah beban massa dari kendaraan membuat laju kendaraan bertambah cepat. Saat kondisi seperti ini, pengemudi seharusnya meningkatkan kewaspadaan.
"Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana. Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana," ujar Tamin.
Antisipasi
Mengatur kecepatan mobil adalah solusi untuk meminimalkan risiko mengalami kecelakaan saat melintasi Tol Cipularang. Apalagi, saat melintasi kilometer 90-100, kondisi trek menurun membuat laju kendaraan bertambah cepat dengan sendirinya.
(Baca: Tol Cipali, Antara Mistis dan Tingginya Angka Kecelakaan...)
Selain itu, bila mengantuk saat berkendara mobil, ada baiknya menepikan mobil ke bahu jalan untuk beristirahat. Namun, jika ingin mencari tempat istirahat lain, saat ini beberapa aplikasi mobile di ponsel sudah mempunyai fitur "Near Me" yang bisa menunjukkan lokasi pom bensin, supermarket, dan posko mudik terdekat dari lokasi Anda berada.
Jika mobil Anda tiba-tiba mengalami gangguan teknis di jalan tol, beberapa aplikasi mobile juga dapat jadi solusi. Aplikasi Otocare misalnya, memiliki pula fitur Call Garda Akses untuk memberikan bantuan darurat mobil derek.
Perjalanan Anda dan sekeluarga melewati Tol Cipularang pun akan jauh lebih aman. Rasa takut dan cemas terhadap cerita angker di tol penghubung Kota Jakarta dan Bandung itu bukan jadi masalah lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.