Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lorenzo Ingin Hukuman Iannone Diperberat

Kompas.com - 09/06/2016, 17:43 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, ingin sistem hukuman MotoGP berubah. Dirinya khawatir, kalau hukumn yang ada saat ini tidak membuat pebalap yang bersalah jera. Pernyataan ini muncul setelah Lorenzo ditabrak dari belakang oleh Andrea Iannone di Grand Prix Catalunya.

Mengutip Autosport.com,  Kamis (9/6/2016), hukuman saat ini seperti hasil judicial review, hanya pinalti poin. Namun, Lorenzo merasa kalau aturna MotoGP harus lebih tegas, terhadap pengendara yang terlalu offensive atau bahkan sembrono.

“Bagi saya, aturan saat ini yang hanya sekedar poin, bukan merupakan cara yang baik," ujar Lorenzo.

Lorenzo mencontohkan beberapa kasus, seperti saat John Hopkins melakukan kesalahan di Motegi dan disanksi tidak bisa ikut pertandingan selanjutnya. Lalu dirinya sendiri juga pernah mengalami hal serupa, saat masih berlomba di kelas 250cc di tahun 2005.

"Selain itu, misalnya dalam sepak bola, jika Anda melakukan pelanggaran keras, maka akan mendapat kartu merah dan minimal harus absen satu pertandingan. Dalam olahraga ini, kami semua bermain dengan hidup kami, saya bisa saja sewaktu-waktu mengalami patah tulang pinggul dan tulang selangka, karena kecelakaan seperti itu,” kata Lorenzo.

Lorenzo melanjutkan, dirinya mempertanyakan apakah hanya dengan hukuman seperti itu, cukup membuat Iannone jera dan memperbaiki cara berkendaranya. "Dia membuat banyak kesalahan dan akhirnya, jika pebalap berkendara seperti itu, saat berjuang dengan pengendara lain, dan pebalap tersebut tidak mengubah caranya berkendara, cepat atau lambat, sesuatu yang buruk akan terjadi," tutur Lorenzo.

"Saya tidak akan mengajukan banding (penalti Iannone), karena mereka pasti tidak akan mengubah keputusan itu. Namun saya akan berbicara dengan Mike Webb, dan saya akan mencoba untuk berbicara dengan komisi keselamatan tentang hal ini," kata Lorenzo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau