Salah satu pengalaman yang paling mengesankan adalah saat mengatur tur ke Banda Neira, Maluku. Pada saat survei, tidak ada sinyal telepon seluler di lokasi. Menuju ke lokasi, pengunjung harus ke Ambon, lalu naik kapal Pelni selama 8 jam.
Infrastruktur di lokasi juga masih buruk. Jadwal penerbangan juga harus ditunda dalam jangka waktu lama saat cuaca buruk. Beruntung, pada saat hari H, cuaca bersahabat. Seluruh anggota tur yang berjumlah 60 orang puas dan bahagia dengan tur yang digelar.
Untuk memperkaya materi jalan-jalan, Adep juga melahap berbagai jenis buku, seperti karangan Adolf J Heuken. Artikel dari surat kabar pun sering dikliping sebagai sumber referensi.
Ia dan tim yang terdiri dari 30 orang harus menyederhanakan materi text book supaya lebih menarik dan lebih mudah dimengerti.
”Hanya iklan pengumuman pun bikinnya bisa berhari-hari. Saya biasanya memakai ejaan lama untuk membuat kesan kuno,” kata Adep.