"Saya bersama teman-teman memang sering jalan bareng, dan saya kerap ditunjuk sebagai pemimpin konvoi dan pembuka jalan. Makanya saya melengkapi beberapa aksesori yang kerap dipakai sebagai voorijder," ungkap pria yang bergelut di dunia jual beli ponsel di Semarang.
Kesadaran akan peraturan lalu lintas yang berlaku membuatnya harus rela bongkar pasang kelengkapan tersebut. Rotator, strobo yang ada di kaca depan, gril dan lampu kota hanya dipasang dan aktif jika sedang melakukan konvoi yang dikawal pihak kepolisian. "Jadi kalau konvoi keluar kota tanpa kawalan, perangkat itu saya copot. Tapi tetap saya ditunjuk sebagai pembuka jalan dan selalu di depan rombongan," kata pria berusia 32 tahun tersebut.
Namun tanpa kelangkapan tersebut, tampilan Avanza 1.3L itu punya ubahan ringan. Seperti stiker bertuliskan "Safety Car" di samping kanan kiri belakang dan juga pelek berdiamater 17 dengan ban 205/45.
Sedangkan untuk kabin Joko melengkapinya dengan ubahan sektor audio dengan paket sederhana (head unit model monitor, speaker dan subwoofer). Untuk tambahan hiburan dipasang pula monitor head rest jok depan. Ubahan yang dilakukan termasuk kelengkapan voorijder diakui menghabiskan dana Rp 20 juta. (ADV)