Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Subsidi Dibatasi, Toyota Bergeming

Kompas.com - 05/08/2014, 17:19 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Pembatasan solar bersubsidi oleh pemerintah sejak Jumat (1/8/2014) lalu, disikapi positif oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai produsen kendaraan, termasuk mobil berbahan bakar solar. Diyakini, kesadaran konsumen Toyota memahami penggunaan bahan bakar sudah sangat baik.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Presiden Direktur TAM Suparno Djasmin, Jumat (5/8/2014). Menurut pria yang kerap disapa Abong ini mengatakan, sejak awal pihaknya selalu merekomendasikan penggunaan bensin yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Bahkan LCGC sekali pun. Dikatakan, pengaruh akan lebih banyak tertuju pada konsumen first time buyer.

”Untuk konsumen Toyota, yang masuk di golongan first time buyer (membeli mobil pertama kali) tidak terlalu banyak porsinya. Mungkin akan berdampak pada penjualan, khususnya tipe mesin diesel, tapi hanya sesaat. Setelah itu konsumen akan terbiasa,” lanjut Abong.

Saat ini, Toyota punya pilihan varian diesel pada Innova dan Fortuner. Diyakini, konsumen di kelas mobil-mobil tersebut sudah terbiasa menenggak solar setara Pertamina Dex. Untuk konsumen yang biasa menggunakan solar subsidi, lambat laun akan ditemukan pola yang sesuai.

Pergeseran komposisi
Sementara itu, Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo mengatakan, saat ini pihaknya akan melihat seberapa besar dampak dalam beberapa bulan ke depan. Sekali lagi ditegaskan, pengaruh yang terjadi bukan mengurangi unit yang terjual, dan akan terjadi sesaat.

”Kami belum bisa mengestimasi sejauh mana pengaruh terhadap penjualan. Namun pengaruhnya kami yakini bukan pada volume penjualan mobil diesel, tapi pergeseran komposisi antara mobil bermesin diesel atau bensin," ujar Samulo.

Diakui Samulo, tipe diesel terutama Fortuner menyumbang cukup besar penjualan, bahkan komposisi bisa sampai 80 persen. Namun karena pembeli di kelas ini kalangan menengah ke atas, penggunaan solar dengan kualitas baik kebanyakan sudah menjadi kebutuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com