"Untuk itu kami meminta Pertamina benar-benar tegas dalam hal pengawasan di lapangan," jelas Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo kepada KompasOtomotif, Selasa (29/4/2014) petang.
Jika tidak diawasi, konsumen LCGC yang nakal bisa menggunakan corong khusus supaya tetap bisa menenggak BBM bersubsidi. Dari 5.400 jaringan SPBU di seluruh Indonesia, milik langsung Pertamina hanya 78 lokasi, sisanya dikelola swasta. Artinya, praktik persaingan dagang bisa memicu terjadinya kecurangan di lapangan.
"Bisa saja, misalnya ada dua SPBU saling bersampingan yang satu Premium-nya laku karena banyak LCGC yang isi, sementara yang lain tidak bisa, tentu akan menimbulkan persaingan tidak sehat di lapangan," beber Jongkie.
Oleh karena itu, Gaikindo berharap penyeragaman nozzle dispenser di SPBU Pertamina harus diawasi ketat. Salah satu caranya, dengan menyegel nozzle supaya pebisnis SPBU tidak nakal dan mengubah lagi ke ukuran semula. "Ujung selang itu bisa di segel, bisa pakai seperti yang ada di meteran listrik, jadi efektif dan mengurangi tindak penyelewengan," tutup Jongkie.