Perjalanan Mesin Toyota Buatan Indonesia

Karawang, KompasOtomotif — Sebelum membangun pabrik mesin ke-2 di Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/2/2104), Toyota Indonesia sudah punya sejarah cukup lama dalam mengembangkan dan menelurkan mesin buatan lokal. Tonggaknya ialah pada Desember 1985 ketika mesin 5K diproduksi di Sunter, Jakarta Utara.

Sukses, mesin buatan Indonesia itu diakui keandalannya. Pada 1991, pabrik di Sunter itu dilengkapi dengan fasilitas engine casting untuk membuat blok mesin. Alhasil, Toyota telah melakukan full manufacturing, membuat blok mesin lengkap untuk Kijang. 

Ekspor
Selain kebutuhan domestik, mesin 5K juga diekspor untuk mobil Toyota yang dibuat di negara lain seperti Malaysia (1989). Bahkan, blok silinder mesin 5K juga diekspor ke Jepang untuk Lite-Ace, kendaraan komersial setingkat di bawah Hi-Ace.

Memasuki 1997, Toyota memproduksi mesin 7K dengan kapasitas 1.8L untuk Kijang Kapsul atau Kijang generasi ke-IV. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga mengekspornya ke Taiwan dan Filipina sejak 1996.

IMV
Sejalan dengan program Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV)—termasuk Kijang generasi ke-V atau Innova pada 2004 dan Fortuner pada 2006—diproduksi pula mesin yang lebih ramah lingkungan, yaitu 1TR 2,0 liter dan 2,7 liter. 

Mesin ini memenuhi standar emisi Euro2 untuk pasar domestik, Euro4, dan Euro5 untuk pasar 12 negara di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.  

Oktober 2013 lalu, TMMIN juga mengekspor mesin TR ke Kazakhstan, 275 unit per bulan. Mesin berbahan bakar etanol juga dirpduksi dan diekspor ke Argentina mulai 2011 dengan volume 7.000 unit per tahun. Sejak 1989 hingga kini, TMMIN telah mengekspor 1,1 juta lebih gelondongan mesin ke mancanegara.

Sejarah Mesin Toyota Buatan Indonesia