Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presdir Meninggal, Astra Akan Tetap Stabil

Kompas.com - 21/01/2010, 08:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Operasional PT Astra International Tbk beserta semua anak usahanya diperkirakan akan tetap berjalan dengan baik sekalipun tidak lagi dipimpin oleh Michael D Ruslim yang meninggal dunia di Singapura, Rabu (20/1/2010).

Kinerja saham Astra dan anak usahanya juga diperkirakan akan tetap tumbuh stabil seiring dengan perkembangan usaha perseroan ke depan.

Kepala Riset PT Mega Capital Danny Eugene di Jakarta, Rabu kemarin, mengatakan, Astra adalah grup usaha terbaik di Indonesia yang seluruh operasionalnya dijalankan oleh sistem yang kokoh dan mapan, bukan digerakkan oleh satu atau dua petinggi perseroan.

”Tanpa seorang direktur utama pun perusahaan sekelas Astra akan tetap eksis. Astra bukan tipe perusahaan yang berjalan karena kehebatan seorang pemimpin, tetapi karena kerja sama tim. Tidak ada one man show di Astra,” ungkap Danny.

Meninggalnya Presiden Direktur Astra International Michael D Ruslim, lanjut Danny, tidak akan memberikan dampak negatif bagi operasional dan kinerja perseroan.

Rencana-rencana Astra ke depan yang dituangkan dalam strategi jangka panjang diyakini akan tetap berjalan. ”Apa yang dikerjakan Astra saat ini telah mereka rencanakan sejak 10 tahun lalu. Saat itu Pak Michael belum menjabat sebagai direktur utama. Beberapa kali pergantian direktur utama di Astra tidak pernah mengganggu roda perusahaan,” ujar Danny.

Michael D Ruslim menjabat sebagai Presiden Direktur Astra International sejak Mei 2005. Michael mulai bergabung dengan Astra International pada tahun 1983 sebagai Asisten General Manager Divisi Keuangan.

Sebelum bergabung di Astra, Michael bekerja di Citibank Indonesia sebagai Kepala Divisi Investment Banking.

Turun tipis

Chief of Corporate Communications Astra International Arief Istanto mengatakan, almarhum dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan karyawan Astra.

Michael juga selalu berbagi pengalaman tentang kehidupan, nilai-nilai, pekerjaan, dan produktivitas kerja.

Terkait dengan saham Astra dan anak perusahaan, Danny mengatakan, dalam jangka pendek akan sedikit terpengaruh. Namun, ke depan saham Astra akan tumbuh stabil sesuai dengan kinerja fundamental perseroan.

Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, kemarin, harga saham Astra International turun tipis 1,24 persen menjadi Rp 35.800. Saham anak usaha perseroan, United Tractor, turun 1,87 persen menjadi Rp 18.350 dan saham Astra Agro Lestari turun 0,61 persen menjadi Rp 24.500.

Indeks Harga Saham Gabungan naik tipis 0,04 persen menjadi 2.667, Indeks LQ-45 naik 0,09 persen ke level 525,49, dan Indeks Kompas100 naik 0,05 persen menjadi 645. (REI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com