Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ini Dampak Mencampur BBM Pertalite dan Pertamax Turbo
Guna mendapatkan BBM kualitas baik dengan harga ekonomis masyarakat biasa mengoplosnya.
Kembali ke artikel...
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
11 Komentar
Liat A
1 tahun lalu
narsum,bagian marketing pertamina...
Maskurun Mulyosukarto
1 tahun lalu
masak sih ? perlu dibuktikan di lab. krn biasanya additif yg ditambahkan dlm satuan max x ppm. bukan fix number. kalau minimum y ppm baru bermasalah (sedikit). jika peralite tanpa additif artinya kualitasnya belum internasional !
Iwan Hernawan
1 tahun lalu
campuran pertalite + turbo 98 banyak dipakai mobil mewah. sampai sekarang aman aman saja, nggak tahu 30 tahun yad.
Iwak Ntongkol
1 tahun lalu
dosen teknik mesin (mesin ketik atau mesin jahit?) yang gak nguasai tentang perilaku bahan bakar. 😮
jimmy king
1 tahun lalu
ini namanya orang yang ilmu semakin tinggi, otak semakin kosong😄
jimmy king
1 tahun lalu
banyak kali cerita. sok serba tahu
Abdul Husen
1 tahun lalu
apa benar bisa merusak mesin?untuk kendaraan modern kl pemilik keuangannya lg krisis,lbh baik mencampur atau tdk sama sekali?gmn kl kita beli beda merk pom bensin yg oktannya berbeda?gmn kl kita isi bbm dipom nakal yg mencampur bbm oktan tinggi&rendah lalu dijual harga ron ?tinggi
Sam TjSam
1 tahun lalu
sy iseng cek harga bbm di malaysia, ternyata mereka sudah gak pake ron 90 tuh, tapi harga di sana jauh lebih murah dari indonesia ron tinggi harga bisa murah. harus belajar pemerintah kita ke sana nih
Andry Hermawan
1 tahun lalu
itb? dulu aja ada org itb yg bilang ga mungkin air jadi bahan bakar tapi buktinya ada penemu dari crb yg menciptakan alat nikuba berbahan bakar air jadi itb bulan jaminan komentarnya bener, ga perlu komentar macem2 intinya ya disesuaikan aja sama keadaan kantong yg penting service teratur
1 balasan
348 Faiz Setya Amrullah
1 tahun lalu
justru anda yg kurang edukasi, knp sampe skrg gaada produsen mobil/motor yg menkomersialkan kendaraan berbahan bakar air? karna tdk akan efisien dibanding berbahan bakar bensin/diesel, perbanyak literasi bro, bisa bisanya orang macam seperti anda yang belum tentu mengenyam pendidikan tinggi meremehk
Jakarta Jive
1 tahun lalu
bisa bisaan ae nih dosen itb lol.. lah itu spbu aja ada macam2 bkn cuma pertamina ada shell, bp, vivo, dll.. blm lagi antar spbu pertamina juga macem2 jenis/spbu nya tergantung pengelolanya. gmn ceritanya itu kalo ngisi di beda2 spbu? intinya maintenance mobil/motor scr rutin spt sharusnya.
4 balasan
Jakarta Jive
1 tahun lalu
348 faiz setya amrullah lagian si "ahli" itb diartikel ini bahakan tidak mempermasalahkan soal nilai oktan, yg dia blng berpotensi jd sumber mslh adlh tdk konsistennya takaran bahan2 additives, detergent, dispersan, dll yg dikandung msing2 jenis dan tipe bbm saat di oplos. semoga jd "sdm tinggi"
Jakarta Jive
1 tahun lalu
348 faiz setya amrullah tapi kalau dibilang nanti pembakaran di mesin jd ga maksimal dan bpengaruh pd performa, ya jelas itulah +/- nya oplos bbm. produsen mobil cuma ksh anjuran saran utk penggunaan bbm dngn ron tertentu agar mesin optimal. makanya pny ilmu mesin dikit bos, biar paham ga cuma ba
Jakarta Jive
1 tahun lalu
348 faiz setya amrullah jgn sok2 edukasi kalo ga paham mesin mas lol. lu pikir mesin bakal rontok cuma krn kadar oktan berubah? produsen mobil/mesin sdh mempertimbangkan segala macam kmngknan kondisi yg bs berdampak pada mesin, tmsk itu kadar oktan yg ga mngkn persis sama dr tiap spbu. itu knp pe
348 Faiz Setya Amrullah
1 tahun lalu
hadeuh dikasih edukasi malah ngeyel, ciri sdm rendah. yg dibahas itu ron nya, terserah elu mau ngisi di spbu pertamina kek, shell kek, yg penting ron nya menyesuaikan dengan rasio kompressi kendaraan.
Laporkan komentar
Akun Terdeteksi Anonim
Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau