JAKARTA, KOMPAS.com - Truk listrik mulai memasuki pasar Indonesia, dan untuk segmen Light Duty Truck (LDT), Mitsubishi Fuso menawarkan eCanter, yang diklaim memiliki jarak tempuh sekitar 140 Km.
Meskipun populasinya masih belum banyak, PT Yusen Logistics telah menjadi pengguna pertama eCanter untuk keperluan operasional di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Mitsubishi Fuso mengeklaim bahwa eCanter menawarkan penghematan biaya operasional yang signifikan dibandingkan Canter konvensional.
Penghematan ini mencakup biaya perawatan, servis rutin, dan bahan bakar.
Eko Fery Nugroho, Head of 3S Training Department PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menjelaskan bahwa karena berbasis listrik, eCanter berpotensi menghemat biaya operasional hingga 40 persen karena minim perawatan rutin.
"Perlu ada daily maintenance di sisi aki, karena untuk kelistrikan bodi dan alarm," kata Eko kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2025).
Eko menjelaskan, eCanter masih perlu ganti minyak power steering, tetapi itu jarak gantinya panjang.
"Cairan pendingin sistem kelistrikan juga di atas 100.000 km baru diganti. Ibaratnya, bukan perawatan per 10.000 km sampai 20.000 km itu tidak ada, langsung di 100.000 km dicek, diganti," kata Eko.
Perawatan eCanter yang tidak perlu sering-sering dilakukan menjadikan pemilik unit hemat waktu juga.
Karena kalau Canter biasa, perawatan berdasarkan buku servis perlu dilakukan setiap 30.000 km.
"Berdasarkan buku servis, Canter biasa sekitar 30.000 km untuk penggantian filter. Kalau pakai solar biasa, bisa lebih cepat gantinya, sekitar 20.000 km. Filter solar pun tiap 5.000 km dicek, dibersihkan," kata Eko.
Sementara eCanter tidak perlu lagi filter solar dan semacamnya.
Jadi, penghematan dari segi biaya dan waktu cukup terasa bagi para pengusaha.
"Dari segi harga memang investasi di awal, tapi eCanter ke belakangnya (biaya maintenance) tidak perlu dipikirkan lagi," kata Eko.
https://otomotif.kompas.com/read/2025/01/13/100200715/penghematan-biaya-operasional-truk-listrik-mitsubishi-ecanter