APM Motor Belum Tentukan Harga OTR Termasuk Opsen Pajak

JAKARTA, KOMPAS.com – Opsen pajak kendaraan rencananya efektif berlaku mulai 5 Januari 2025. Meski begitu, agen pemegang merek (APM) motor belum menentukan harga jual on the road (OTR) yang sudah termasuk dengan opsen pajak kendaraan.

Teuku Agha, 2W Sales & Marketing Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, harga yang tercantum di website resmi belum termasuk opsen pajak.

“Suzuki motor belum pasang harga include opsen, kami masih lihat perkembangan dulu karena setiap provinsi beda-beda aturannya,” ujar Agha, kepada Kompas.com (5/1/2024).

Seperti diketahui, harga motor baru biasanya mengalami kenaikan setiap tahun. Faktornya ada beragam, dari inflasi, nilai tukar rupiah, hingga kebijakan pajak dari pemerintah.

Suzuki mengaku sampai saat ini belum melakukan penyesuaian harga motor. Harga yang tertera di website resmi bahkan masih harga tahun 2024.

Walaupun demikian, Agha memastikan, harga motor VIN 2024 itu tetap akan terkena opsen pajak.

“Ya kan aturan opsen buat pajak kendaraan baru, pasti kena juga,” kata dia.

Senada dengan Suzuki, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin, mengatakan, harga yang tercantum di laman resmi perusahaan belum termasuk opsen pajak.

"Price list di website ini masih harga lama OTR DKI Jakarta. Tentunya tidak termasuk opsen karena Jakarta tidak berlakukan opsen," ucap Muhib, kepada Kompas.com (5/1/2025).

"Untuk harga OTR di wilayah lain, tergantung masing-masing diler, termasuk jika ada opsen atau tidak," kata dia.

Sebelumnya, muncul bocoran harga beberapa diler motor Honda wilayah Depok dan Bogor. Terlihat bahwa terdapat tambahan biaya opsen pajak di luar harga OTR (On The Road).

Di wilayah Depok, kenaikan harga motor Honda karena opsen mulai Rp 1.092.240 sampai Rp 2.340.560.

Sedangkan di Bogor, biayanya dari Rp 1.300.000 sampai Rp 2.300.000. Sebagai informasi, tarif opsen ini bergantung tipe motor dan daerah penjualannya.